Posyandu Aktif Bisa Turunkan Angka Stunting

0
Wagub, Hj.Sitti Rohmi Djalilah meninjau kegiatan Posyandu di Lombok Timur, Kamis kemarin. (Suara NTB/ist)

Selong (Suara NTB) – Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Mawar Desa Padamare, dan Posyandu Pondok Hijau, Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia Lombok Timur, Kamis, 11 Agustus 2022. Pada kesempatan itu, Wagub mengatakan bahwa Posyandu yang aktif berperan menurunkan angka stunting.

Ditandai dengan pembagian telur ayam kepada sasaran di dua Posyandu tersebut, Wagub mengingatkan, telur sebagai sumber protein yang cukup tinggi, diharapkan masyarakat yang memiliki anak balita untuk membiasakan anaknya makan telur minimal 2 butir per hari. Ini penting, mengingat telur mengandung sumber protein tinggi dan asupan telur secara rutin akan mampu mencegah stunting.

Melihat pelayanan di dua Posyandu ini Wagub memberi apresiasi. Alasanya kedua Posyandu ini terbilang bagus pelayanannya dan berjalan aktif sebagai upaya mencegah angka stunting.

Rohmi mengatakan sesuai yang disampaikan oleh Kades tersebut bahwa angka stunting masih ada.  ‘’Jangan khawatir, stunting bisa diatasi apalagi dengan anggaran yang disediakan oleh pemerintah desa. Karena fasilitas dan peralatan posyandu tidak mahal-mahal dan masih tergolong murah,’’ ujar Rohmi.

Selain itu, Wagub mengingatkan kepada para petugas atau kader Posyandu untuk menyakinkan kepada seluruh anak stunting untuk mengkonsumsi protein hewani, setiap hari harus terus makan makanan yang sehat, tetap mendapatkan vitamin dan lain sebagainya.

‘’Kuncinya yang penting terjaring semua balitanya diukur dan penanganannya secara benar sehingga otomatis stunting bisa turun dan semua anak-anak menjadi sehat,’’ pungkasnya.

Tak lupa juga, Rohmi mengingatkan bahwa tolok ukur keberhasilan menjadi kepala desa, bukan pada bagusnnya infrastruktur jalan yang mulus melainkan ukurannya adalah kesehatan, angka stunting, kematian bayi, kematian ibu hamil. Kemudian perkawinan anak termasuk kondisi pendidikan dan ekonomi serta pengelolaan sampahnya baik tidak dan lain sebagainya.

‘’Itulah ukurannya sekarang, kalau Posyandunya aktif seperti ini saya optimis ke depan angka stuntingnnya bisa turun. Sehingga harus terus diawasi bersama untuk memastikan pemberian telur setiap hari bagi anak-anak stunting,’’ tutupnya.

Dari sejumlah roadshownya ke berbagai Posyandu, Wagub Rohmi juga menekankan, bahwa Posyandu merupakan wahana edukasi secara global tidak hanya di sektor kesehatan, namun juga sektor-sektor lainnya seperti lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pendidikan dan lainnya menjadi basis untuk menselaraskan program-program unggulan Pemprov NTB.

Sementara itu Kepala Desa Pademara Mukti Ali menyebutkan angka stunting di desanya hingga saat ini berjumlah 21 balita. ‘’Bentuk kepedulian kita terhadap operasional Posyandu, Dana Desa kita alokasikan 10 persen agar keberlangsungan Posyandu tetap berjalan dengan baik sesuai harapan bersama,” ujarnya.

Sementara itu di Posyandu Pondok Indah,  Desa Setangggor,  angka stunting di Desa Stanggor tercatat balita sangat pendek sebanyak 23 anak,  katagori pendek 38 anak. Namun secara umum di semua Posyandu yang ada di Setanggor menunjukkan grafik peningkatan dan perbaikan terkait angka stunting yang menunjukkan tren membaik.

“Berbagai upaya telah kita lakukan, setidaknya meski masih belum berbuat banyak terkait penganggaran. APBDes kami alokasikan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kelompok sasaran anak balita, ibu hamil di Posyandu telah dianggarkan,” terang Kepala Desa Setanggor Moh Ashari, SH. (r)