Kepala Sekolah dan Guru Harus Bersosialisasi dengan Masyarakat

0

Taliwang (Suara NTB) – Kepala sekolah dan guru sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan tidak sekedar menyibukkan diri di sekolah. Namun mereka juga diharuskan bersosialisasi dengan masyarakat sekitar lingkungan sekolahnya.

“Saya perhatikan sekarang ini ada yang kurang dari kepala sekolah dan guru. Mereka jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar,” cetus Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin di sela sambutannya pada acara pelantikan kepala sekolah, Jumat lalu.

Seorang pendidik adalah juga bagian dari masyarakat. Karena itu kata Wabup, akan terasa aneh jika ada kepala sekolah atau guru yang acuh dengan keadaan lingkungan sekitar sekolah tempatnya mengabdi. Sebab kondisi ekternal sekolah turut menunjang kondusifitas kegiatan belajar mengajar. “Kalau misalnya ribut di luar sekolah sana, apa enak belajar? Kan tidak,” tandasnya.

Dalam berinteraksi di tengah masyarakat, kepala sekolah maupun guru diharapkan tetap menjaga etika. Kata Wabup, jangan mentang-mentang menjadi pimpinan sekolah sehingga apapun kegiatan masyarakat di luar lingkungan sekolah tidak diindahkan. “Bapak ibu kepala sekolah dekati juga para tokoh yang ada di lingkungannya. Ajak komunikasi siapa tahu dari situ bisa didapatkan solusi permasalahan yang dihadapi sekolah,” timpalnya.

Selanjutnya khusus bagi kepala sekolah yang baru dilantik, Wabup mengingatkan, bahwa jabatan tersebut merupakan amanat. Sebab itu selama menjalankan tugasnya agar dilaksanakan dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Selalu ikuti aturan dan jangan semena-mena,” tegasnya.

Pada bagian lain, Wabup tak lupa menugaskan para kepala sekolah mendata kebutuhan guru dan tenaga kependidikan di sekolahnya masing-masing. Menurutnya, saat ini pemerintah tengah berupaya melaksanakan pemerataan sumber daya manusia (SDM) penyelenggara di tiap satuan pendidikan (sekolah). “Kebetulan ada pak Malik (kepala BKPSDM) di sini. Nanti kalau sudah dilakukan pendataan serahkan ke beliau hasilnya. Kita harus bisa segera mendistribusikan SDM-nya supaya tidak ada yang menumpuk atau mengalami kekurangan di satu sekolah,” pungkasnya.(bug)