Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB Dr. H Zulkieflimansyah menginginkan agar dibangun Museum Rinjani dan Tambora sebagai tempat edukasi dan wisata masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang berkunjung ke daerah ini. Namun sejauh ini, pembangunan Museum tersebut masih sebatas perencanaan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB Dr. H Aidy Furqan mengatakan, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pakar geologi dari pusat dan para penggagas agar segera muncul gambaran yang utuh terkait dengan rencana pembangunan Museum Rinjani dan Tambora.
“Saat ini kami masih mencari bentuknya, konsep. Dalam waktu dekat kami akan diskusi kembali dengan beberapa penggagas, bahkan melibatkan teman-teman dari geologi pusat. Jika keduanya ini bisa kita ketemukan, bagaimana Tambora dan Rinjani bisa menjadi satu ikon,” ujar Aidy Furqan kepada Suara NTB akhir pekan kemarin.
Menurutnya, konsep dasar Museum ini sudah ada, namun belum terbentuk. Karena untuk bisa sampai pada terbangunnya Museum Geologi harus ada tim kecil. Gubernur sendiri sudah meminta agar segera dibuat tim kecil dan Dikbud NTB sudah menyusunnya.
“Ada sejumlah pihak yang sudah siap bergabung dalam tim kecil tersebut,” katanya.
Gubernur menginginkan agar Museum Rinjani dan Tambora bisa terbangun di kawasan Mandalika yang menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP). Dengan harapan bahwa siapa pun yang mengunjungi Mandalika akan mengetahui bahwa NTB memiliki dua geopark yang besar yaitu Rinjani dan Tambora.
Untuk tahap awal, kemungkinan besar Museum tersebut akan didesain secara mobiling dan konsepnya adalah dengan memanfaatkan teknologi sesuai dengan tren kekinian. Direncanakan, Museum Geologi ini bisa rampung sebelum pelaksanaan WSBK bulan November atau MotoGP tahun tepan.
“Mungkin polanya juga mobiling nanti. Ada replika dengan memanfaatkan teknologi. Informasi dalam bentuk visual,” ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur NTB pada Maret lalu mengatakan bahwa Provinsi NTB harus memiliki dua Museum internasional, untuk menyimpan berbagai benda terkait peristiwa meletusnya Gunung Rinjani dan Gunung Tambora.
Sebab sejarah letusan dua gunung ini sangat besar, tidak hanya berdampak di dalam daerah atau di nusantara, namun berdampak pada belahan dunia lain. Bahkan literatur letusan Tambora sangat banyak dipelajari oleh sejarawan dan disiplin ilmu lainnya karena dampkanya yang luas biasa bagi peradaban umat manusia di masa lampau.
“Banyak pihak menyarankan agar NTB memiliki dua museum khusus yang menghidangkan sejarah dan dampak letusan Gunung Rinjani dan Tambora,”kata Gubernur.
Kedua Museum dapat memberikan kesan kepada para wisatawan tentang perubahan peradaban dunia yang disebabkan oleh Gunung Rinjani dan Tambora.(ris)