Mataram (Suara NTB) – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Mataram berinisiatif menyelenggarakan “Mataram Fair”. Kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal dalam situasi ekonomi seperti saat ini.
Ketua HIPMI Kota Mataram, H. Ricky Hartono Putra di Mataram, Kamis, 28 Juli 2022 menyebut, Mataram Fair akan dilaksanakan selama empat hari, 15-18 September 2022, di pelataran Lombok Epicentrum Mall (LEM). Setidaknya ada 50 stand yang disiapkan. Akan ada bazaar murah untuk seluruh brand, fashion show, pemilian terune dedare , duta wirausaha, pasar rakyat UMKM.
“Ada sale besar-besaran yang pasti,” tambahnya. Ricky juga menyebut produk-produk yang akan dipamerkan pada Mataram Fair yang pertama kali diselenggarakan di ibukota provinsi ini diantaranya, property, otomotif, fashion. Kegiatan transaksi juga akan dilakukan secara digital. Salah satunya melalui QRIS.
Mataram Fair diadopsi dari kegiatan Jakarta Fair yang dilaksanakan baru-baru ini.
Selama sebulan penyelenggaraan Jakarta Fair, katanya, transaksi mencapai Rp7,3 triliun. Tentu nilai tersebut tidak kecil. Apalagi jika perputaran uangnya di tempat, tidak keluar. “Terinspirasi dari Jakarta Fair, kenapa tidak kita lakukan di Mataram,” ujarnya. Kegiatan Mataram Fair ini, kata Ricky, sudah juga dikonsultasikan ke Pemkot Mataram, ke Bank Indonesia dan asosiasi dunia usaha lainnya. Saat ini ekonomi dunia tengah terganggu karena terjadinya kenaikan harga-harga.
Disatu sisi, Bank Indonesia sendiri menjalankan fungsinya menjaga stabilitas ekonomi dengan menahan laju iflasi. “Kami usulkan, menggerakkan ekonomi di tengah situasi ini tidak bisa dilakukan hanya dengan menahan laju inflasi (kenaikan harga-harga), tapi yang bisa dilakukan juga adalah menggerakkan ekonomi lokal untuk menguatkan daya beli. Salah satunya melalui Mataram Fair, transaksi langsung di tempat. Kalau sekarang bisnis e commerce uang kita melayang begitu saja ke produsen diluar, dengan belanja di Mataram Fair, di NTB akan tertahan. Sehingga ekonomi bisa bergerak. Ini yang kita harapkan,” jelas Ricky.
Karena itu, Mataram Fair akan melibatkan UMKM-UMKM lokal, berbagai jenis produk. jika di Jakarta transaksi Jakarta Fair mencapai triliunan, Ricky mengatakan, targetnya Rp15 miliar perputaran uang. Ia menambahkan, pentingnya memperbanyak event yang melibatkan UMKM atau usaha-usaha lokal. Dengan begitu, tekanan ekonomi karena ketidakpastian ekomomi global bisa ditahan. (bul)