Setelah Kadus, Giliran Bidan Desa Dapat Fasilitas Motor Dinas

0
Bupati Loteng, H.L. Pathul Bahri, menyerahkan sepeda motor dinas bagi 11 bidan desa dan polindes bertempat di halaman kantor Dikes Loteng, Selasa, 26 Juli 2022. (Suara NTB/kir)

Praya (Suara NTB) – Setelah memberikan fasilitas kendaraan dinas berupa sepeda motor kepada kepala dusun (kadus), Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) giliran menyerahkan fasilitas serupa bagi bidan desa yang di daerah ini. Untuk tahap awal, total ada 11 bidan desa yang memperoleh fasilitas sepeda motor dinas. Penyerahan dilakukan langsung Bupati Loteng, H.L. Pathul Bahri, S.IP., bertempat di halaman kantor Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng, Selasa, 26 Juli 2022.

Di antaranya, bidan Desa Kopang, Janapria, Batujangkih, Wajegeseng, Seraga serta Desa Tumpak bidan Desa Mangkung, Praya, Teruwai serta Langko. “Bidan yang memperoleh fasilitas kendaraan dinas ini ialah bidan yang bertugas di polindes,” terang Bupati Loteng, H.L. Pathul Bahri, S.IP.

Pemberian fasilitas kendaraan dinas bagi para bidan tersebut dilakukan semata-mata dalam rangka mendukung pelayanan yang diberikan oleh para bidan. Harapannya, dengan fasilitas kendaraan dinas tersebut pelayanan para bidan kepada masyarakat bisa semakin baik lagi. Karena bagaimanapun juga pelayanan kesehatan menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah ini.

“Kendaran dinas ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam upaya mendukung peningkatan pelayanan kesehatan. Dengan harapan, masyarakat bisa mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik dengan adanya dukungan fasilitas kendaraan dinas ini,” tegasnya.

Ke depan secara bertahap sebanyak 129 bidan desa dan polindes diupayakan memperoleh fasilitas kendaraan dinas. Tapi untuk tahap awal diprioritaskan bidan desa yang luas wilayah kerjanya luas serta jauh, termasuk desa-desa di wilayah perbatasan.

Di tempat yang sama, Kepala Dikes Loteng, Dr. Suardi, menegaskan pemberian fasilitas kendaraan dinas tersebut untuk memudahkan para bidan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, belum semuanya diberikan. Hanya beberapa desa dengan beberapa kriteria, seperti wilayah yang jauh serta daerah pelosok. Termasuk juga desa-desa yang akses pelayanan sulit.

“Dengan fasilitas kendaraan dinas tersebut para bidan bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat. Utamanya bagi para ibu hamil yang mungkin sulit dijangkau dengan kendaraan besar. Jadi nanti tidak ada alasan bagi bidan untuk tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena sudah mendapat dukungan fasilitas dari pemerintah,” tegasnya. (kir)