Puluhan Siswa di SMPN 2 Kuripan Cukur Rambut

0
Siswa SMPN 2 Kuripan yang memiliki rambut cukup panjang dicukur oleh pihak sekolah lantaran cukuran tak sesuai standar.(Suara NTB/ist)

Giri Menang (Suara NTB) – Suasana berbeda di SMPN 2 Kuripan pada saat satu minggu setelah hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2022/2023 dimulai. Sekolah ini segaja mengundang tukang pangkas rambut profesional.

Kepala SMPN 2 Kuripan H. Karnaen mengatakan pihak sekolah segaja mengundang tukang pangkas rambut profesional untuk memangkas rambut siswa yang tidak memenuhi standar.

Kegiatan ini pun disambut baik oleh siswa yang ada.  Siswa yang rambutnya tidak rapipun tampak duduk berbaris menunggu dicukur.“Tadi diadakan pengecekan kedisiplinan anak. Mereka yang panjang rambutnya termasuk melanggar peraturan sekolah. Maka sekolah mengundang tukang potong rambut untuk memotong rambut siswa itu,” katanya belum lama ini.

Dikatakannya, program terobosan urusan kesiswaan ini sesuai dengan landasan mengajar guru, kasih dan sayang. Urusan kesiswaan telah memberikan informasi bahwa bagi siswa yang panjang rambutnya akan dicukur oleh tukang cukur profesional agar siswa tetap berpenampilan rapi.“Atas dasar itu, pihak sekolah mencoba menanamkan sikap disiplin, yaitu kerapian rambut agar penampilan siswa rapi,” jelasnya.

Wakil Urusan Kesiswaan, SMPN 2 Kuripan Sahman mengatakan program cukur rambut itu sebagai salah satu langkah soft approach, tidak semata-mata razia, pemberian punishment atau sanksi-sanksi (dipotong sembarangan), tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Siswi yang rambutnya dicat warna warni pun diminta untuk merapikan rambutnya.

“Terkadang siswa yang merasa rambutnya tidak rapi lari atau bersembunyi dengan berbagai alasan saat mau dipangkas. Kalau siswi secara sadar merapikan rambutnya sendiri dangan cat warna hitam,” katanya seraya mengatakan sekitar 45 siswa panjang rambutnya.

Setelah dilakuakan pendekatan humanis, beberapa siswa dengan sadar memotong rambutnya. Tapi bagi siswa yang tidak mengindahkan tata tertib sekolah, maka dicukur sama tukang cukur profesional.  “Yang dicukur ini sebanyak 15 siswa,” katanya.

Untuk pembelajaran, program cukur rambut bersama itu tetap ditarik biaya, dengan membayar biaya cukur sebesar Rp15 ribu per anak. Siswapun tetap antusias mengikuti cukur bersama karena merasa melanggar tata tertib sekolah.

Cukur rambut bersama itupun juga ditonton oleh siswa siswi baru yang sedang mengikuti masa orientasi sekolah. Diharapkan anak bisa disiplin dalam berpenampilan, sehingga tercermin sebagai siswa dari SMP yang berlatar agama yang sopan dan santun. (her)