Praya (Suara NTB) – Upaya pengawalan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) terus dilakukan aparat Polres Lombok Tengah (Loteng). Dengan mengerahkan semua Bhabinkamtibas di semua desa untuk turun mengawal setiap kegiatan penanganan PMK. Hal itu dilakukan untuk memastikan, penanganan PMK di daerah ini bisa berjalan optimal.
Seperti yang dilakukan personel Polsek Batukliang bersama UPT Pertanian setempat, dengan turun bersama-sama melakukan monitoring sekali penanganan terhadap ternak yang masih terjangkit PMK. “
“Bersama UPT Pertanian Batukliang, terus kita turun langsung mengecek kondisi ternak yang ada di kandang-kandang komplek milik masyarakat,” terang Kapolres Loteng, AKBP Irfan Nurmansyah, SIK, MH melalui Kapolsek Batukliang Iptu Geger Surenggana, Rabu, 20 Juli 2022.
Ternak-ternak yang masih sehat dilakukan vaksinasi. Sementara yang ditemukan masih sakit diobati. Termasuk untuk area kandang, oleh petugas juga dilakukan sterilisasi dengan melakukan penyemprotan desinfektan. Guna mencegah penularan PMK, minimal di area kandang tersebut.
Ia pun mengaku dari hasil monitoring yang dilakukan, sudah banyak ternak yang sebelumnya sakit atau terjangkit PMK, saat ini sudah mulai sehat. “Hasil pengecekan sementara di wilayah Batukliang, terdapat banyak hewan ternak yang sudah pernah terjangkit penyakit PMK sudah mulai sehat. Pasca penanganan yang dilakukan sebelumnya,” sebut Geger.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Loteng, Taufikurrahman PN., mengaku kalau penyebaran PMK di Loteng belakangan ini sudah mulai melandai. Meski masih ada penyebaran PMK, sudah tidak sebanyak sebelumnya. Dan, lokasi sebarannya tinggal di bebarapa wilayah saja dan lebih banyak wilayah yang sudah terbebas dari penularan PMK.
Selain pengobatan, pihaknya saat ini juga tetap mengintensifkan kegiatan vaksinasi dengan sasaran ternak-ternak yang masih sehat. Bahkan Loteng tercatat menjadi daerah dengan tingkat capaian vaksinasi tertinggi dibandingan daerah-daerah lainnya di pulau Lombok.
Vaksinasi sendiri lanjut Arman – sapaan akrab Kepala Dinas Pertanian Loteng ini, tetap akan terus dilaksanakan. Bahkan pemerintah pusat telah mengalokasikan dosis vaksin yang lebih banyak untuk Loteng, mencapai sekitar 3 ribu dosis. Hal ini untuk menangani ternak-ternak yang ada di daerah ini. (kir)