Tanjung (Suara NTB)– Asosiasi transportasi lokal yang tergabung dalam Koperasi Karya Bahari Lombok Utara meminta perusahaan fast boat atau kapal cepat yang beroperasi di tiga Gili untuk bekerjasama dengan pengusaha transportasi lokal.
“Sebelum pandemi, kami sudah buat perjanjian yang sudah disepakati bersama. Kami minta perjanjian itu kembali dijalankan,” ujar Ketua Koperasi Karya Bahari Lombok Utara Sabarudin, Minggu 17 Juli 2022.
Dia mengungkapkan beberapa perusahaan fast boat yang berasal dari Bali melayani penumpang di wilayah tiga Gili. Hal itu yang memicu protes dari anggota Koperasi Karya Bahari karena dinilai mengganggu pengangkutan penumpang kapal fast boat lokal.
“Ini akibat belum adanya realisasi komitmen yang sudah disepakati. Tapi tidak direalisasikan,” ungkap Sabarudin.
Sebelumnya, Sabarudin mengaku telah dibuat perjanjian, namun sampai dengan saat ini tidak sesuai dengan komitmen dalam fakta notaris perjanjian.“Kami minta kepada Pemda Lombok Utara untuk segera memfasilitasi dengan perusahaan fast boat,” pintanya.
Saat ini ada 12 perusahaan fast boat yang mengangkut penumpang dari Gili langsung ke Bali. Akibatnya pendapatan dari public boat dan speed boat milik anggota Koperasi Karya Bahari yang berasal dari Gili mengalami penurunan.
“Mereka meminta yang akan mengangkut penumpang dari tiga Gili agar mengangkut penumpang di Pelabuhan Bangsal. Hal tersebut untuk memberikan pendapatan lebih kepada public boat milik warga setempat,” kata Sabarudin.
Pemda Lombok Utara menurutnya sudah memediasi antara Koperasi Karya Bahari dengan perusahaan fast boat yang menghasilkan draft perjanjian.
“Draft perjanjian tersebut sudah dibagikan. Tetapi hingga saat ini hanya satu perusahaan yaitu Kapal Eka Jaya yang bersedia bekerjasama dengan Koperasi Karya Bahari,” tutur Sabarudin
Kedepan, pihaknya berharap seluruh perusahaan bersedia menjalin bekerjasama.“Kami minta perusahaan fast boat yang tidak bersedia bekerjasama dengan dengan kami, silahkan mengangkut penumpang di Pelabuhan Bangsal,” imbuhnya.(ris/r)