
Tanjung (Suara NTB) – Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU), H. Djohan Sjamsu, S.H., meminta jajaran OPD teknis meningkatkan sinergitas dan kekompakan dengan lembaga koperasi untuk mencari solusi tepat menghidupkan kembali perekonomian daerah. Koperasi sebagai wadah perekonomian dengan sistem perkoperasian, memiliki peluang untuk menghidupkan ekonomi – minimal di kalangan anggota koperasi.
Hal itu diungkapkan Djohan Sjamsu saat perayaan Hari Koperasi ke -75 di Tanjung, Kamis, 14 Juli 2022. Di samping Bupati, turut hadir Wakil Bupati, Danny Karter Febrianto R ST., M.Eng, Wakapolres Lotara, Kompol Samnurdin, SH., Ketua GOW KLU, Yunita Aprilina Dany Karter, Manajer Bank NTB Syariah Cabang Tanjung, Umarta, SH., serta kalangan OPD dan penggerak koperasi.
Djohan mengatakan, tema Harkop 2022 yakni ‘’Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan” memiliki makna di mana gerakan berkoperasi adalah upaya masyarakat bertransformasi dari citra koperasi model lama dan konvensional menjadi model baru dan profesional.
“Harapan kita semoga dengan adanya peringatan hari jadi koperasi ini dapat menumbuhkan kembali semangat dalam berkoperasi yang nantinya juga akan berpengaruh dengan membaiknya perekonomian Lombok Utara,” ucapnya.
Djohan mengingatkan, jika seluruh koperasi yang ada di Kabupaten Lombok Utara dapat aktif kembali seperti semula tentu perekonomian di daerah akan membaik. Sejalan dengan itu, upaya berkoperasi perlu diselaraskan dengan program di lingkup institusi pemerintah daerah yang bergerak di bidang koperasi. “Kalau instansi teknis dapat melakukan pembinaan yang baik, nantinya dapat membangkitkan kembali koperasi-koperasi di KLU,” katanya optimis.
Sementara, Ketua Dekopinda KLU, A. Abdul Gani menyampaikan Peringatan hari koperasi yang ke-75 tahun 2022 mengusung tema “Transformasi Koperasi Untuk Ekonomi Berkelanjutan” dengan tagline “Ayo Berkoperasi”.
Di Lombok Utara sendiri terdapat 174 koperasi yang terdata di Diskoperindag KLU, dari jumlah keseluruhan terdapat 132 koperasi yang dinyatakan aktif sedangkan sisanya 42 koperasi dinyatakan tidak aktif.
Pada tahun 2022 jumlah koperasi yang dapat melaksanakan rapat anggota sebagai kewajiban koperasi setiap tahunnya sebanyak 60 koperasi yang mana penurunan disebabkan oleh bencana gempa 2018 serta pandemi yang masih melanda. “Penurunan ini tidak terjadi di Lombok Utara saja melainkan hampir seluruh daerah di Indonesia,” imbuhnya. (ari)