Mataram (Suara NTB) – SMPN 10 Mataram akan mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri pada tahun ajaran 2022/2023. Sebelum tahun ajaran baru, pihak sekolah mempersiapkan berbagai hal penunjang implementasi kurikulum merdeka.
Kepala SMPN 10 Mataram, Chamim Tohari pada Rabu, 13 Juli 2022 mengatakan, untuk menyambut tahun ajaran baru, pihaknya mempersiapkan penerapan Kurikulum Merdeka dengan pilihan mandiri belajar. Persiapan penerapannya melalui sosialisasi dan diklat mandiri Platform Merdeka Mengajar. SMPN 10 Mataram menerapkan kurikulum merdeka secara mandiri dengan “Kami melakukan workshop penyusunan program untuk implementasi kurikulum merdeka 2022,” ujarnya.
Persiapan khusus dilakukan pihaknya melalui diskusi dengan guru sesama mata pelajaran untuk kelas 8 kelas 7 yang terdiri dari 9 rombel. Setiap guru mengajar 2 atau 3 kelas untuk satu mata pelajaran. “Diharapkan guru-guru bisa berkolaborasi dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka,” ujar Chamim.
Pihaknya menerapkan implementasi kurikulum merdeka secara mandiri, namun saat ini SMPN 10 Mataram juga sedang menanti pengumuman hasil seleksi Program Sekolah Penggerak (PSP). Jika lolos sebagai pelaksana PSP, maka SMPN 10 Mataram akan menerapkan kurikulum merdeka secara utuh bukan lagi secara mandiri. “Tes tahap dua sudah saya selesaikan, tinggal menunggu pengumuman hasilnya,” ujar Chamim.
SMPN 10 Mataram menerima 9 rombel untuk kelas 7 pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) lalu. Jumlah tersebut sesuai dengan kuota siswa baru yang telah ditentukan Dinas Pendidikan.
Terkait persiapan pembelajaran lainnya, Chamim menyebutkan pihaknya melakukan pembenahan sarana fisik. Di antaranya pembenahan ruang kelas, taman sekolah, dan meubelair. (ron)