Mataram (Suara NTB) – Pemerintah daerah diminta mendukung implementasi kurikulum merdeka (IKM) secara mandiri. Sekolah juga didorong memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) NTB Drs. Suka, M.Pd,. beserta beberapa widyaprada berkunjung langsung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah Senin, 11 Juli 2022. Kunjungan ini dalam rangka berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Lombok Tengah Drs. H. L. Idham Halid terkait pemanfaatan PMM dalam IKM secara mandiri.
“Kami berharap untuk bisa terus bersinergi dengan dinas dalam upaya mendukung pelaksnaan IKM secara mandiri maupun program kementerian yang lainnya,” ujar Suka.
Selepas berkoordinasi, Suka dan tim dari BGP NTB menuju Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah. Kunjungan ini untuk pendampingan pemanfaatan PMM kepada guru dan kepala sekolah yang telah memutuskan menggunakan kurikulum merdeka sebagai pilihan kurikulum pada tahun ajaran baru ini.
Sebagai upaya pemulihan pembelajaran, satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari tiga pilihan kurikulum, yaitu: kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum merdeka. Dalam mendukung pelaksanaan kurikulum yang dipilih oleh satuan khususnya dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) menggunakan beberapa strategi yang tentunya perlu didukung juga oleh berbagai elemen pendidikan. Salah satu strategi yang digunakan oleh kemdikbudristek yakni Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan kurikulum merdeka ada tiga pilihan kategori implementasi kurikulum merdeka. Ketiga pilihan tersebut diantaranya kategori mandiri belajar, kategori mandiri berubah dan kategori mandiri berbagi.
“BGP Provinsi NTB berupaya menyampaikan berbagai informasi dan materi terkait PMM sekaligus simulasi aktivasi akun belajar.id, langkah-langkah login PMM serta pemanfaatannya,” ujar Suka. (ron)