Semua Hewan Kurban Dipastikan Bebas PMK

0
Vaksinasi ternak di Lotim di kandang peternak, Senin, 11 Juli 2022. Saat dijual untuk kepentingan kurban, ternak di Lotim dinyatakan sehat.(Suara NTB/ist)

Selong (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur (Lotim) memastikan semua hewan kurban yang akan telah dan bakal dikurban itu sudah bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di mana, sudah disyaratkan bahwa yang dikurban merupakan hewan sehat.

Hal ini dterangkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakeswan Lotim, drh Hultatang. Menjawab Suara NTB, Senin, 11 Juli 2022,  dia menjelaskan, semua pihak yang sudah berkurban sudah diminta untuk memeriksakan hewan kurbannya kepada tenaga medis kesehatan hewan.   Keluarannya, ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diterbitkan di UPT Disnakeswan terdekat.

Hewan-hewan yang bakal dikurban juga sudah sarankan untuk tidak dikumpulkan dalam satu tempat. Seluruh hewan kurban itu agar jangan dikumpulkan dengan tujuan menghindari terjangkit virus PMK. “Kita sarankan memang untuk ditaruh di kandang peternak, saat disembelih baru diambil. Hal ini untuk kurangi penularan, pemindahan itu baik untuk jaga stabilitas emosi sapi,” demikian.

Jika melihat data terakhir, jumlah sapi yang terpapar PMK sudah tembus 20.730 ekor. Namun dari jumlah itu, sebagian besar atau sebanyak 19.896 ekor sudah dinyatakan sembuh. Hanya 90 ekor yang potong paksa dan 89 ekor yang meninggal. Sebagian besar yang meninggal itu merupakan pedet. Seperti kasus di Pringgasela 43 ekor yang meninggal, 37 ekor diantaranya merupakan pedet.

Guna meningkatkan ketahanan hewan ternak, Lotim juga sudah mulai melakukan vaksinasi. Khusus hewan kurban tidak dimasukkan dalam daftar vaksinasi. Vaksinasi itu diperuntukkan bagi yang hidupnya lama. Sedangkan sapi yang siap potong tidak dilakukan vaksin. “Kalau divaksin sia-sia dia,” ucapnya.

Vaksinasi ini kataya sangat penting untuk menimbulkan kekebalan dan kurangi gejala. Sapi yang sudah sembuh dari PMK tidak divaksin.  Sapi yang sudah sembuh dari PMK itu karena milikin tinggi tingkat kekebalan tubuhnya. Rata-rata sembuh diatas dua minggu.

Total vaksin untuk darurat yang masuk ke Lotim  1.198. Sudah selesai disuntuk vaksin sekitar 700 ekor. Saat ini, Disnakeswan Lotim mau melakukan pemetaan sapi yang sakit mulai dari tingkat desa. Berapa yang kena PMK dan berapa yang tidak. Seraya menunggu vaksinasi massal nantinya. Ketentuannya, satu desa yang sudah terpapar 90 persen ternaknya maka harus dilakukan vaksinasi massal. “Sekarang ini masih vaksinasi darurat,” imbuhnya. (rus)