Mataram (Suara NTB) – NTB merupakan salah satu daerah di Indonesia yang menjadi penghasil jagung. Rata-rata kabupaten di NTB, khususnya di Pulau Sumbawa menjadi pemasok jagung ke beberapa daerah di Indonesia, bahkan ada juga yang diekspor.
Meski demikian, petani masih dihadapkan dengan masih murahnya harga jagung, sehingga tidak sebanding dengan biaya produksi atau tanam. Untuk itu, Selasa, 5 Juli 2022 digelar rapat Tim Stabilisasi Pangan NTB di Kantor Dinas Ketahanan Pangan NTB. Rapat dihadiri Staf Ahli Gubernur Muhammad Riadi, SP, M.Ec, Dev., Staf Khusus Gubernur Ir. Hadi Santoso, Kepala Dinas Perdagangan Drs. H. Fathurrahman, Plt. Kepala Dinas Kominfotik Baiq Nelly Yuniarti, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian NTB, Bulog NTB, BPTP dan anggota Tim Stabilisasi Pangan lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB H. Abdul Aziz, S.H., M.Si., menjelaskan, rapat ini dilaksanakan dalam rangka menjaga stabilisasi harga pangan, khususnya jagung di Provinsi NTB dengan agenda mengusulkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Jagung ke Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Ikhtiar mengusulkan HPP jagung ini, karena pemerintah daerah menilai Harga Acuan Pembelian (HAP) Jagung berdasarkan Permendag Nomor 7 Tahun 2020 sudah tidak relevan dengan harga saat ini. Apalagi petani jagung sering dihadapkan dengan harga yang murah di lapangan saat panen raya. Untuk itu, upaya memperbaiki harga jagung terus dilakukan, sehingga petani tidak lagi mengeluhkan harga yang tidak sebanding dengan biaya di lapangan.
Pihaknya ingin agar HPP jagung dari hulu sampai konsumen bisa ideal, sehingga tidak muncul lagi permasalahan harga, baik di tingkat petani hingga konsumen.
Selain itu, ungkapnya, sebelum melakukan pengusulan pihaknya melakukan pendataan terhadap jumlah petani yang memiliki lahan seluas 50 are – 1 hektar. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi distribusi pangan. “Semuanya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kesejahteraan baik petani hingga konsumen dapat terpenuhi,” terangnya.
Diakuinya, dari masukan tim di lapangan, perlu ada kajian tim dengan melibatkan akademisi untuk menganalisis harga yang menjadi acuan HPP dengan memperhatikan struktur biaya pembentuk HPP. (ham)