Mataram (Suara NTB) – Persepsi publik bahwa pejabat yang tidak ikut uji kompetensi secara otomatis aman terpatahkan. Satu dari enam pejabat setingkat eselon II yang tidak ikut uji kompetensi akhirnya kena mutasi. Pergeseran dinilai hal biasa dalam birokrasi. Pejabat diminta segera beradaptasi dan berinovasi.
Pejabat yang dimutasi adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati. Nelly digeser menjadi Inspektur Inspektorat Kota Mataram menggantikan posisi Lalu Alwan Basri yang digeser mengisi jabatan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram. Sementara, posisi Kepala BKPSDM diisi oleh Hj. Asnawati. Jabatan yang ditinggalkan Asnawati sebagai Kepala Dinas Sosial diisi oleh Sudirman.
Posisi Sudirman sebagai Staf Ahli Bidang Sosial dan Kemasyarakatan diganti oleh Hariadi. Posisi yang ditinggalkan Hariadi sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Penduduk dan Keluarga Berencana dibiarkan kosong. Sementara, Kepala Dinas Pendidikan H. Lalu Fatwir digeser menjadi Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Usaha Kecil Menengah menggantikan Dedi Supriadi yang digeser menjadi Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram. Jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram dibiarkan kosong.
Pejabat lainnya yang digeser yakni Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Mataram drg. Dianita Rahmi bertukar posisi dengan drg. Ahmad Zulfikar sebagai Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Kota Mataram. Walikota Mataram H. Mohan Roliskana mengatakan, proses pergeseran adalah hal yang wajar untuk kebutuhan organisasi. Karena itu, pejabat yang dilantik diminta segera beradaptasi dengan lingkungan baru serta menunjukkan inovasi bukan bekerja formal seperti biasa.
“Bekerja itu harus out of the box. Sehingga, mewujudkan visi –misi saya untuk memberikan kebahagian dan kebanggaan bagi masyarakat Kota Mataram,” kata Walikota dalam sambutannya. Penempatan pejabat dinilai sudah tepat. Walikota menekankan terutama bagi Kepala Dinas Pertanian Dedi Supriadi, agar segera menyelesaikan masalah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Demikian juga, Inspektur Inspektorat Baiq Nelly Kusumawati agar mempertahankan atau meningkatkan penilaian kinerja daerah dari B menjadi BB. Sedangkan, H. Lalu Fatwir yang dilantik sebagai Kadis Koperasi, Perindustrian, dan UKM diyakini memiliki kemampuan dan jaringan luas untuk meningkatkan dan mempromosikan produk pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Mataram.
“Jadi saya tahu kemampuan bapak dan ibu yang dilantik. Saya berharap bisa membantu saya dan Tuan Guru Mujib untuk mewujudkan visi-misi ke depannya. Dan, kami akan memberikan perhatian dengan hal itu, ” harapnya. Seperti diketahui enam pejabat yang tidak mengikuti uji kompetensi jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) adalah Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Usman Hadi, Kepala Badan Keuangan H.M.Syakirin Hukmi, Sekretaris DPRD Lalu Aria Dharma BS, Asisten I Lalu Martawang, Asisten III Hj. Baiq Evi Ganevia, dan Kepala BKPSDM Baiq Nelly Kusumawati. Dari enam pejabat itu, Kepala BKPSDM yang dimutasi. (cem)