284 PPPK Guru Terima SK Pengangkatan

0

Tanjung (Suara NTB) – Sebanyak 160 dari 284 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), menerima SK Pengangkatan dari Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU). Bupati KLU H. Djohan Sjamsu, S.H., menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK) sekaligus menyerahkan SPK pengangkatan PPPK di aula RSUD, Kamis, 19 Mei 2022.

PPPK formasi Guru Tahun 2021 yang menerima SK Tahap I ini, sebanyak 160 orang. Sementara 97 orang lainnya, akan menerima SPK pada tahap II dalam waktu dekat.

Dari 160 orang tersebut, terdiri dari 24 orang Guru Agama Islam, 3 guru Agama Buddha, 2 guru Bahasa Indonesia, 3 guru Bahasa Inggris, 4 guru BK (Bimbingan dan Konseling), 4 guru IPA, 1 guru IPS, 7 guru Matematika, dan selebihnya Guru Kelas.

Bupati KLU Djohan Sjamsu pada kesempatan itu, ikut bersyukur dapat menyerahkan SPK yang merupakan dokumen penting bagi PPPK. Dengan terbitnya SPK itu, maka guru dapat menerima hak-haknya, dan menjalankan kewajibannya dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab.

“Alhamdulillah, pengabdian yang dilakukan selama ini akhirnya mempunyai hasil dengan diangkatnya Bapak dan Ibu sebagai pegawai PPPK,” kata Djohan.

Ia berpesan, agar semua pegawai PPPK Guru menerapkan kedisiplinan dalam pengabdian. Setidaknya, profesi guru merupakan profesi yang memberi contoh langsung kepada anak didik.

“Terapkan kedisiplinan dalam proses belajar mengajar, karena Lombok Utara membutuhkan tenaga terampil di bidang pendidikan untuk memajukan dan membangun daerah,” sambungnya.

Ia berharap pula, adanya jaminan hak yang diberikan pemerintah kepada para guru PPPK memberi motivasi ekstra kepada para guru untuk memajukan sektor pendidikan. Sedangkan bagi guru yang tidak lulus dalam seleksi PPPK ini, ia meminta untuk tidak berkecil hati. Setidaknya, akan ada kesempatan berikutnya di mana pemerintah pusat akan membuka kembali kuota PPPK kepada daerah.

Ke depan, pinta Djohan, instansi pengelola Pendidikan baik Dikpora maupun sekolah-sekolah, agar manou merubah indeks yang berkenaan dengan sektor pendidikan. Seperti harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, serta tingkat aplikasi sekolah di masyarakat. (ari)