Pembangunan Camp Pekerja Dikebut, “Ground Breaking” Smelter Ditarget Akhir Tahun

0
Bupati KSB H. W. Musyafirin saat berbincang santai dengan Sekda NTB H.Lalu Gita Ariadi, kemarin. (Suara NTB/ris)

Mataram (Suara NTB) – Akomodasi berupa camp untuk menampung para pekerja pabrik smelter dengan kapasitas sebanyak 3000 orang tenaga kerja sedang dibangun di kawasan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Area pembangunan camp pekerja smelter berada di areal 15 hektare.

Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin mengatakan, di pertengahan tahun ini pembangunan camp sedang dikebut sebelum nantinya ground breaking pembangunan smelter mulai dilakukan di akhir tahun 2022 ini. Adapun para tenaga asing saat ini sudah menyewa rumah-rumah warga sembari menunggu rampungnya pembangunan camp tersebut.

“Sekarang camp sedang dibangun, sehingga Insya Allah pada akhir tahun bisa ground breaking untuk pembangunan smelter. Ini camp untuk para tenaga kerja. Ini yang sedang dilakukan (dibangun) di Maluk,” kata H. W. Musyafirin kepada Suara NTB, Kamis, 12 Maret 2022.

Ia mengatakan, sambil dilakukan pembangunan camp pekerja, konsep pengembangan industri turunan smelter juga sudah disepakati. Bahkan pekan depan akan diperluas areal untuk pengembangan industri turunan smelter tersebut. Dari awalnya di lahan seluas 170 hektar, bertambah menjadi 300 hektar dengan cakupan wilayah pemukiman warga dan Pelabuhan Benete.

‘’Termasuk di sana ada fasilitas pabrik, sekolah, kantor camat segala macam, termasuk pelabuhan umum Benete juga di sana harus direlokasi. Ini yang sedang kita koordinasikan dengan PU, dengan Dinas Perhubungan agar bisa direlokasi cepat,’’ katanya.

Adapun untuk tenaga kerja, para tenaga kerja lokal di industri smelter ini harus tetap menjadi prioritas. Pihaknya meminta agar tenaga kerja lokal minimal memiliki kuota sebanyak 60 persen dari seluruh tenaga kerja yang dibutuhkan di sektor ini.

Persiapan pembangunan smelter ini akan paralel dengan pembangunan Bandara Kiantar. Untuk pembangunan bandara ini, Pemda telah menyiapkan lahan seluas 120 hektar, sehingga diharapkan bandara ini segara dibangun untuk mendukung keberadaan smelter nantinya.

‘’Itu paralel dengan smelter, ini kan untuk kebutuhan mendatangkan tenaga kerja dan lainnya. Perkembangan selanjutnya ya tergantung bupati selanjutnya,’’ ujarnya.

Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa kehadiran smelter akan melahirkan efek tetes luar biasa. Hasil tambang memiliki nilai tambah dan industri ikutan dari smelter ini diyakini akan melahirkan industri-industri yang menjadikan KSB khususnya dan NTB umumnya sebagai episentrum ekonomi baru di Indonesia.(ris)