Mataram (Suara NTB) – Dinas Perindustrian Provinsi NTB sangat serius ingin mewujudkan kawasan industri halal. Rancangan tahap awal mulai dilakukan. Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Selasa, 26 April 2022 menggelar kegiatan konsultasi publik dengan seluruh stakeholders dari tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota untuk penyusunan Pergub Roadmap NTB Halal Industrial Park.
Dibuka langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah yang dirangkai dengan penyerahan sertifikat kepada para pegiat kopi. Konsultasi publik tahap I ini meminta masukan kepada seluruh stakeholdersnya. Sebagai gambaran awal. Seluruhnya mendukung NTB memiliki kawasan industri halal park ini. Dari Kemenko Marves, MUI, unsur pengusaha dari Kadin NTB, maupun akademisi dan IKM.
Konsultasi publik tahap II rencananya akan dilaksanakan pada 12 Mei 2022 ini. juga untuk menambah masukan-masukan dari stakeholders lainnya. Jika seluruh pihak juga mendukung, maka rancangan Pergub dapat disodorkan menjadi Pergub. “Tahap awal konsultasi publik, tahun ini kita harapkan sudah tuntas dokumen kebijakannya. Tahun 2023 mulai pembangunan, dan tahun 2024 adalah peresmian beroperasinya kawasan halal industry NTB,” jelas Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti, SE, ME.
Kawasan Industri Halal Park ini adalah konsep besar penyediaan kawasan industri. Apa saja industri-industri yang ada di dalamnya, tergantung masukan dari para stakeholders. Pemprov NTB kata kepala dinas, menyiapkan kawasan yang clear and clean. Minimal 50 hektar. Ada beberapa lokasi yang sudah masuk dalam usulan. Pertama di Lemer, Sekotong Lombok Barat. Kedua di Tumpak, Lombok Tengah. Masing-masing sudah tersedia lahan seluas 50 hektar. Ada juga di Labangka dan di Samota Sumbawa.
Calon kawasan ini terutama di Lemer dan Tumpak masuk dalam kawasan hutan. Nantinya akan diusulkan penggunaannya kepada Kementerian LHK. Nuryanti menambahkan, Kawasan Halal Industri ini akan melibatkan investor swasta. Dari manapun. Harapannya, pengusaha-pengusaha Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTB yang mengambil peran untuk membangun pabrik-pabrik aneka industri.
“IKM kita sebagai pemasok bahan bakunya. Dengan demikian, apapun bahan baku yang tersedia di NTB akan diolah menjadi berbagai jenis produk turunan di Kawasan Industri Halal ini. Kita menyediakan lahan clean and clear, investasinya kita harapkan pengusaha lokal yang menjadi terdepan,” jelas kepala dinas.
NTB punya semangat besar memiliki kawasan industri halal ini. Apalagi produk halal sudah menjadi branding dunia. Pangsa pasarnya sangat terbuka lebar. Sehingga peluang besar bagi aneka turunan produk NTB memasuki pasar potensial ini. “Kita berharap, tahun 2022 ini Feasibility Study sudah tuntas, DED juga tuntas, Pergub tuntas. Maka tahun depan sudah mulai membangun. 2024 diresmikan,” demikian Nuryanti. (bul)