BIZAM Catat Sejarah karena MotoGP

0
Pesawat Cargo yang mengangkut logistik MotoGP di BIZAM. (Suara NTB/bul)

Praya (Suara NTB) – Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) di Praya, Kabupaten Lombok Tengah mencatat sejarah, sejak setelah secara resmi dioperasikan pada Oktober 2011 lalu. Sejarah itu ditorehkan karena efek MotoGP di Sirkuit Mandalika. Beberapa waktu terakhir akhirnya menjadi pemandangan biasa, melihat lalu lalang pesawat berbadan lebar yang melintas antar benua mendarat di BIZAM.

Sejak perhelatan World Superbike November 2021 lalu, menyusul tes pra musim MotoGP Bulan Februari 2022, dan saat ini persiapan seri II MotoGP tanggal 18-20 Maret 2022 ini. Pesawat – pesawat jumbo sudah datang dan pergi di BIZAM, mengangkut logistik MotoGP yang beratnya mencapai ratusan ton. BIZAM terlihat cukup ramai, hingga siang, Rabu, 15 Maret 2022. Sangat berbeda dari biasanya.

Lalu lalang orang terbanyak, adalah kaitannya dengan MotoGP. General Manager Angkasa Pura I BIZAM, Nugroho Jati mengatakan, bahkan bandara mulai dioperasikan 24 jam, sejak 15 Maret hingga 17-25 Maret 2022 ini. Jelang MotoGP di Mandalika, Jati menyebut Angkasa Pura I sudah menyiapkan infrastruktur secara lengkap mulai dari landasan terminal area parker maupun area keluar masuk.

Demikian juga pengelolaan manajemen parkir, manajemen landasan, parkir, tol gate, akses keluar masuk. Pada momentum MotoGP ini, terjadi peningkatan traffic. Ada 600 penerbangan pada periode 17- 22 Maret 2022.  Dengan rata-rata sehari ada peningkatan 100 penerbangan (datang dan pergi), atau naik 120 persen dari hari normal. Juga terjadi peningkatan  jumlah penumpang sebanyak 113 ribu orang. 56 ribu penumpang datang, dan 57 ribu penumpang berangkat.

Dikatakan Jati, saat pandemi Covid-19, jumlah penumpang rata rata 3.500 perhari. Sebelum pandemi 8.000 penumpang perhari. Pada momentum MotoGP ini naik 150 persen. Rata rata harian jumlah penumpang naik menjadi 18.000 penumpang per hari. Penerbangan terbanyak dari Jakarta, Denpasar, Surabaya, karena beberapa bandara sebagai hub internasional untuk Indonesia bagian tengah, timur dan hub Indonesia Barat. “Fakta ini adalah sejarah, sejak bandara ini beroperasi,” jelas Jati.

Sebelum tanggal 17 Maret memang ada perubahan kebijakan dan peraturan terkait PPDN, dimana ketentuan orang yang sudah dapat vaksin tidak lagi perlu antigen atau PCR. Ini memicu peningkatan kunjungan dari 3.500 perhari menjadi 5.000 perhari. Jati menambahkan, ada permintaan jumlah extra flight (penerbangan tambahan), dari maskapai Garuda Indonesia dan Air Asia Indonesia.

Sementara untuk jet pribadi, sejauh ini belum ada konfirmasi ke pihaknya untuk memanfaatkan BIZAM sebagai tempat parkir. “Kalaupun ada, kita sudah siapkan juga tempat parkirnya private jet. Bandara kita bisa menampung 18 pesawat untuk parkir di jam yang sama. Termasuk pesawat berbadan lebar,” jelas Jati. Jikapun BIZAM tak mampu menampung parkir pesawat, sudah ada Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Juanda di Surabaya yang akan membantu menyiapkan tempat parkir pesawat yang kaitannya dengan MotoGP.

“Untuk direct flight (penerbangan internasional) langsung ke Lombok, sejauh ini juga belum ada konfirmasi. Pembalap dan crew dari berbagai negara masuknya lewat Jakarta, Surabaya, dan Bali. Baru masuk ke Lombok dengan pesawat carter,” imbuhnya.

“Kita bersyukur, saat ini adalah rekor terbaik bandara internasional ini. Sebelum gempa Lombok Tahun 2018, tertinggi jumpah penumpang 12.000 orang perhari. Sekarang sudah 18.500 orang penumpang, dan 100 penerbangan datang dan pergi sehari,” demikian Jati. (bul)