Mataram (Suara NTB) – BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk NTB. Dalam beberapa hari kedepan masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai kilat petir dan angin kencang. BMKG juga memprediksi La Nina akan berlangsung hingga Juni 2022 di NTB.
“Mengingat saat ini NTB sudah memasuki musim hujan, maka peluang terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat cukup tinggi,” kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Aprilia Mustika Dewi dikonfirmasi Suara NTB, Senin, 20 Desember 2021.
Dewi menjelaskan, eejauh ini siklon tropis RAI tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca di NTB. Kondisi cuaca di NTB karena adanya monsun Asia sudah mulai aktif sehingga membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia khususnya NTB. “Terpantau La Nina sedang berlangsung dan diprediksi akan berlangsung hingga Juni 2022,” ungkapnya.
Untuk saat ini kelembaban relative di NTB cukup tinggi. Dari lapisan 850 mb sebesar 70-90 persen, lapisan 700 mb sebesar 70-90 persen dan lapisan 500 mb sebesar 60-90 persen. Selain itu, suhu permukaan air laut yang cukup hangat dan memiliki nilai anomali yang positif akan mendukung pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB.
Dewi menambahkan labilitas udara di NTB juga menunjukkan nilai labilitas yang cukup tinggi. Sehingga memberi kontribusi terhadap pembentukan awan yang menyebabkan hujan dengan intesitas sedang hingga lebat di NTB. “Oleh karena itu, masyarakat diharapkan waspada dan siaga oleh dampak-dampak yang terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Restu Patria Megantara menjelaskan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I Desember 2021 umumnya berada pada kategori Menengah (51 – 150 mm/das) hingga Tinggi (201- 300 mm/das). Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat dengan jumlah curah hujan sebesar 270 mm/dasarian. Sifat hujan pada dasarian I Desember 2021 di wilayah NTB secara umum bervariasi dari sifat Bawah Normal (N) hingga Atas Normal (AN).
Dengan sebaran wilayah dengan sifat hujan Atas Normal (AN) di bagian barat Pulau Lombok, Sumbawa Barat, sebagian Kab. Sumbawa bagian Selatan, Dompu, dan sebagian besar Bima. Sedangkan sifat Bawah Normal (BN) tersebar di sebagian kecil Kabupaten Dompu, Kab. Sumbawa bagian Utara, Lombok Timur dan Lombok Tengah bagian utara.
Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori masih ada hujan hingga Sangat Pendek (1 – 5 hari) yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB. HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Perigi, Kabupaten Lombok Timur sepanjang 6 hari (kategori pendek).
Dikatakan, La Nina yang terpantau sudah berlangsung selama tujuh dasarian terakhir. Kondisi La Nina juga diprediksi akan berlangsung hingga Juni tahun 2022. Secara umum angin baratan sudah mulai mendominasi wilayah Indonesia termasuk NTB.
Angin Baratan diprediksi akan semakin aktif dan menguat hingga Januari – Maret 2022. Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia. Anomali OLR menunjukkan adanya potensi pertumbuhan awan relatif basah dibanding biasanya terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia hingga dasarian III Desember 2021. Rata – rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi lebih dingin dan diprakirakan akan menghangat pada Januari 2022.
Pada dasarian III Desember 2021, kata Restu, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas menengah (>50 mm/dasarian) yang cukup tinggi. Terutama di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, sebagian Kabupaten Lombok Tengah, Jerowaru, sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, serta sebagian besar wilayah Bima dan Dompu.
Hujan dengan intensitas di atas 100 mm/dasarian berpotensi terjadi secara merata hampir di seluruh wilayah NTB dengan peluang sebesar 10 – 60 persen. Terdapat juga potensi hujan dengan intensitas di atas 150mm/dasarian di wilayah Kota Mataram, sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Barat, wilayah Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur bagian selatan, Kabupaten Sumbawa Barat bagian selatan, sebagian kecil Kabupaten Sumbawa, serta sebagian besar wilayah Bima dan Dompu dengan peluang sebesar 10-30 persen.
Meratanya musim hujan di wilayah NTB berpotensi dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas curah hujan secara signifikan. Untuk itu, masyarakat diminta agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi bencana hidrometeorologis yang dapat ditimbulkan. Seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, dan potensi longsor. (nas)