Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispopar) Sumbawa, tengah fokus menggarap tiga desa wisata yang kini menjadi unggulan. Baik dari sisi kelembagaan, SDM maupun infrastruktur pendukung.
Sebagaimana disampaikan Sekretaris Dispopar Sumbawa, M. Irfan SP,.MM, Senin, 20 Desember 2021 kemarin. Ketiga desa dimaksud, yakni pertama, desa Labuan Jambu kecamatan Tarano dengan destinasi unggulannya, wisata hiu paus yang amat langka di dunia. Berada di perairan Teluk Saleh, wisata minat khusus ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Bahkan kini sudah sering dikunjungi para wisman dari berbagai negara.
Kedua, desa wisata Batudulang kecamatan Batulante. Dengan alam pengunungan yang sejuk dan asri, pengembangan Batudulang lebih kepada ekowisata. Hamparan kebun kopi dan tanaman buah lainnya memberikan kesegaran kepada pengunjung. Bahkan pengunjung diberikan kesempatan memetik langsung kopi dari tangkai pohonnya. Di lokasi, pengunjung juga bisa mendapatkan produk ekonomi kreatif. Selain kopi juga ada madu asli Sumbawa. “Batudulang makin ramai dikunjungi baik wisatawan lokal maupun luar daerah,”sebut Epun, panggilan akrab M.Irfan.
Ketiga, desa wisata Marente di kecamatan Alas Barat. Karakteristik alamnya mirip Batudulang sehingga pengembangannya pun hampir serupa ke ekowisata. Bahkan sama sama pula sebagai wilayah penghasil kopi dan aneka produk ekonomi kreatif. Dilengkapi kolam pemancingan ikan air tawar. Hanya saja Marente punya air terjun agal yang cukup tinggi. Dengan landskip pengunungan 950 MDPL yang menjadi nilai jualnya. “Suasana alam pegunungan dengan ketinggian air terjunnya tentu menjadi nilai lebih dari Marente,”tukasnya.
Namun diakui Epun, masih terdapat cukup banyak kekurangan dalam pengembangan desa wisata dimaksud. Terutama dari sisi kesiapan SDM. Untuk dapat membawa pelancong dengan baik, dibutuhkan tenaga bersertifikasi. Untuk itulah, Dispopar bekerjasama dengan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) tengah menyiapkan tenaga berkualifikasi yang dibutuhkan. “Sebagus apapun destinasi, kalau tidak dikelola oleh SDM yang kuat juga tidak akan maksimal,”ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan infrastruktur pendukung. Kedepan diharapkan dukungan dari Dinas Pariwisata NTB, agar keberadaan desa wisata terutama dari sisi fasilitas bisa maksimal dan pada akhirnya dapat memberikan manfaat secara ekonomi bagi masyarakat sekitar. (arn)