Mataram (Suara NTB) – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Mataram terus bertambah. Dari 295 kasus sejak Januari-Oktober 2021, kini menjadi 313 kasus. Gerakan 3M perlu kembali digencarkan untuk menekan lonjakan penyakit menular ini.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Mataram, dr. H. Usman Hadi kepada wartawan menyampaikan, berdasarkan grafik distribusi infeksi dengue atau DBD yang dihimpun sampai bulan November kemarin, tercatat 313 orang terjangkit penyakit menular tersebut. “November ada tambahan 18 orang, jadi total saat ini 313 kasus,” ungkapnya.
Jika melihat tren kenaikan kasus bulanan selama Januari-November kemarin, lonjakan cukup signifikan dengan temuan 70 kasus terjadi pada bulan Maret. Kasus dan bulan Januari dengan 66 kasus dan Februari 64 kasus.
Sementara dua bulan terakhir, yakni Oktober-November cenderung melandai. Masing-masing ada temuan 18 orang terjangkit DBD. Dan mereka, tegas Usman Hadi, kebanyakan berasal dari luar kota yang menetap di Mataram. “Kemarin ada tapi dari luar Kota Mataram, kebetulan dia mondok di wilayah Mataram,” ujarnya.
Sementara disinggung langkah antisipasi penambahan kasus pasca banjir yang menerjang sejumlah kelurahan beberapa waktu lalu, Usman mengatakan, jajarannya sudah mengambil langkah pencegahan dengan melakukan pengasapan (fogging). Kemudian menghimbau masyarakat untuk menggencarkan kembali program 3M, yakni menutup, menguras dan mengubur titik genangan air. Karena curah hujan ekstrem saat ini rentan menimbulkan titik genangan baru air hujan. “Kemarin kita sudah fogging dan lakukan pemeriksaan,” tandasnya. (jun)