Cuaca Buruk, Tangkapan Ikan Nelayan Menurun

0
Tampak perahu nelayan di Mapak Indah, mulai disandarkan di pesisir yang lebih tinggi akibat gelombang pasang, Minggu, 5 Desember 2021.(Suara NTB/jun)

Mataram (Suara NTB) – Cuaca buruk yang ditandai curah hujan ekstrem dan gelombang tinggi sebulan terakhir, membuat hasil tangkapan ikan nelayan di pesisir pantai Mapak Indah menurun drastis. Jika sebelumnya bisa membawa pulang uang Rp300 ribu sehari, kini Rp100 ribu saja sudah bersyukur. Itu belum dipotong biaya bahan bakar mesin yang dikeluarkan.

Salah seorang nelayan di Mapak Indah, Solihin kepada Suara NTB menuturkan, memasuki penghujung tahun ini nelayan mulai was-was untuk turun melaut. Mereka harus betul memperhatikan perkembangan cuaca agar keselamatan jiwanya tidak terancam. “Tetap turun melaut. Cuma tidak menentu karena tergantung cuaca,” ucapnya.

Jika cuaca cerah dan tidak turun hujan, pihaknya langsung turun melaut baik itu pagi, siang maupun sore hari. Namun ketika sebaliknya terjadi, mau tidak mau harus mengurungkan niat melaut demi keselamatan jiwa.

Kalaupun turun, lanjut Solihin, hasil tangkapan ikan saat ini menurun drastis, yakni paling tinggi Rp100 ribu. “Dulu bisa dapat Rp300 ribu sehari, sekarang Rp100 ribu saja sudah bersyukur. Kadang juga ndak ada karena tidak melaut,” ujarnya.

Cuaca buruk ini mulai terjadi awal Oktober kemarin. Hanya saja tinggi gelombang belum seberapa, sehingga nelayan masih bisa tetap turun untuk menangkap ikan.

Sekarang, lanjut dia, kemungkinan tinggal beberapa hari saja nelayan bisa melaut, sebab akhir tahun biasanya menjadi puncak cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan pasang serta hujan dengan intensitas tinggi.

Mengingat kondisi ini berpeluang membuat dirinya dan sejumlah nelayan di Mapak Indah tak lagi memiliki penghasilan, Solihin berharap adanya bantuan kebutuhan bahan pokok dari pemerintah daerah. “Sekarang belum ada bantuan apa-apa, terutama sembako ini yang kita butuhkan,” pungkasnya. (jun)