GNE Baru Terima Rp5 Miliar Dari Rp80 Miliar Tambahan Penyertaan Modal

0
Samsul Hadi. (Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) – PT. Gerbang NTB Emas (GNE), salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) NTB yang bergerak di bidang aneka usaha pada tahun 2020 lalu disetujui mendapat penambahan penyertaan modal sebesar Rp10 miliar. Agar penyertaan modal yang dikelola menjadi sebesar Rp100 miliar.

Dari persetujuan tambahan penyertaan modal di Pansus III DPRD NTB, sampai saat ini baru Rp5 miliar yang diterima. Hal ini dikemukakan Direktur Utama PT. GNE, Samsul Hadi. Tambahan penyertaan modal sebesar Rp5 miliar sudah diterima tahun 2021 ini. Seperti diketahui, banyak pihak mempertanyakan penyertaan modal sebesar Rp100 miliar yang dikelola oleh PT. GNE.

PT. GNE dianggap sudah menerimanya seratus persen. Samsul Hadi menjelaskan, penyertaan modal sebesar Rp100 miliar ini dihitung oleh dewan sejak tahun 2015 lalu, hingga waktu yang tidak ditentukan. Pada tahun 2015 lalu, penyertaan modal yang sudah masuk ke PT. GNE sebesar Rp20 miliar. Baru tahun 2020, eksekutif dan legislatif menyetujui penambahan penyertaan modal sebesar Rp80 miliar. hingga akan menjadi total Rp100 miliar dikelola oleh PT. GNE.

“Kalau yang Rp20 miliar sejak tahun 2015 lalu kan kita tidak hitung. Karena sudah dikelola oleh manajemen sebelum-sebelumnya. Yang ada sekarang, penambahan penyertaan modal sebesar Rp80 miliar sehingga total menjadi Rp100 miliar bersama yang Rp20 miliar diberikan sejak tahun 2015 lalu. Jangan diartikan gelondongan Rp100 miliar,” kata Samsul Hadi.

Itupun, Rp80 miliar yang akan ditambahkan, tidak diberikan serta merta sebesar nilai itu. Baru Rp5 miliar yang diterima GNE tahun 2021 ini. Sisanya, ia juga tak berspekulasi. Entah kapan pemerintah daerah akan merealisasikannya. “Apalagi di tengah upaya pemulihan ekonomi saat ini. Darimana ada uangnya. Tapi kita sih berharap supaya diberikan,” imbuhnya.

Samsul Hadi memaparkan, setelah ia masuk tahun 2019 lalu, nyaris perusahaan tidak mengelola modal yang disebut sebesar Rp20 miliar. Bahkan kas tunai yang tersisa di kisaran Rp2,5 juta. Ia kemudian melakukan pembenahan dari berbagai sisi. Dari SDM, infrastruktur, usaha, hingga pengembangan jaringan.

Saat ini ada tujuh jenis usaha yang dikembangkan. Diantaranya usaha konstruksi, agro, perdagangan umum. Property, penyediaan tenaga kerja outsourching,  industri kayu dan manufaktur. Usaha yang dikembangkan ini membuahkan hasil. Tahun 2019 lalu, dividen yang disetorkan tahun 2020 sebesar Rp479 juta. Lalu dividen tahun 2020 yang disetorkan tahun 2021 ini sebesar Rp1,2 miliar. Tahun 2021 yang akan disetorkan tahun 2022 nanti target dividennya Rp1,5 miliar sampai Rp2 miliar.

Samsul Hadi mengatakan, melihat progress usaha yang digeluti PT. GNE, bahkan turut menjadi bagian dalam penyediaan material membangun KEK Mandalika dan Sirkuit Mandalika. “Kita masih meyakini target kita bisa masuk untuk penyertaan modal,” demikian Samsul Hadi. (bul)