Okupansi Hotel di Mataram Melonjak

0
Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana didampingi Sekda Kota Mataram, H. Effendi Eko Saswito dan Kadispar H. Nizar Denny Cahyadi mengecek kesiapan hotel menyambut kedatangan tamu yang akan menyaksikan WSBK di Mandalika, Kamis, 18 November 2021. Menjelang H – 3 okupansi hotel melonjak 95 persen. Kamar hotel bintang dipastikan penuh. (Suara NTB/cem)

Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana mengecek langsung kesiapan hotel menjelang pagelaran balap motor kelas dunia di Mandalika, Lombok Tengah. Hotel bintang hampir penuh pesanan oleh tamu dari luar daerah maupun mancanegara. Okupansi melonjak mencapai 95 persen.

“Tadi saya sudah tanya okupansi sampai 95. Kemungkinan semua hotel bintang sudah penuh,” kata Mohan saat berkunjung ke salah satu hotel di Mataram, Kamis, 18 November 2021.

Selain okupansi yang menjadi perhatian, penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga harus berjalan dengan baik. Pengelola hotel harus memastikan bahwa tamu yang datang dari luar daerah menunjukkan bukti negatif reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Pengelola hotel harus melayani tamu secara ekstra. Misalnya, pengantaran sampai ke shuttle bus dan lain sebagainya. “Semuanya sudah disiapkan,” ucapnya.

Kata Mohan, hotel bintang hampir semuanya penuh. Untuk penempelan jadwal pagelaran WSBK yang belum dipasang oleh hotel dimaklumi. Surat yang dikirimkan oleh Dinas Pariwisata baru dua hari yang lalu. “Ini sedang disiapkan oleh pengelola,” tambahnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi menambahkan, berdasarkan laporan dari Asosiasi Hotel Mataram bahwa tingkat okupansi hotel mencapai 95 persen. Dia memprediksi menjelang H – 3 pelaksanaan World Superbike Mandalika hotel bintang penuh. “Kalau hotel bintang sudah penuh,” jawabnya.

Denny sapaan akrabnya mengatakan, penyelenggaraan WSBK menjadi momentum bagi pengusaha hotel untuk meningkatkan pendapatan. Hampir dua tahun terpuruk oleh pandemi Covid-19, pagelaran balap motor kelas dunia harus dimanfaatkan sebaik – baiknya. Pemberian diskon bagi wisatawan menjadi kebijakan dari pemilik hotel. “Saya kira ini kan momennya mereka dapat keuntungan. Jadi ndak mungkin ada diskon,” ujarnya.

Denny memastikan seluruh hotel bintang di Kota Mataram telah memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability  (CHSE). Sertifikat ini menjamin pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan. “CHSE sudah seluruhnya untuk hotel,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Hotel Mataram, Yono Sulistyo mengatakan, secara geografis Mataram sangat diuntungkan karena aksesnya cukup dekat dengan lokasi pagelaran WSBK di Mandalika, Lombok Tengah. Di kondisi pandemi saat ini, hotel kota perlu membangun kepercayaan, agar pengunjung lebih memilih kota sebagai main destination. Apalagi Mataram telah mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity dan industri hotel harus memiliki sertifikat CHSE. Protokol kesehatan harus dipastikan dilaksanakan secara ketat. “Pasang QR code peduli lindungi. Karyawan harus divaksin,” ujarnya. (cem)