Mataram (Suara NTB) – Rencana Dinas Pendidikan Kota Mataram untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh atau normal harus benar-benar disiapkan dengan baik. Konsistensi protokol kesehatan (prokes) dan komunikasi yang tepat ke semua pihak menjadi kunci keberhasilan persiapan PTM penuh.
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Mataram, Drs. H. L. Kaharudin mengatakan, jika pembelajaran penuh akan dilaksanakan di Kota Mataram, maka semua pihak harus menjadi kondisi yang sudah relatif baik saat ini. Dinas Pendidikan Kota Mataram harus terus memberikan arahan dan bimbingan ke sekolah untuk menjaga ketersediaan sarana pendukung. “Serta melengkapinya jika saat ini ada yang perlu dilengkapi dan ditambah,” ujarnya.
Kaharudin juga menyarankan, Dinas Pendidikan bisa menugaskan pengawas sekolah untuk mengontrol hal tersebut. Pihak sekolah harus terus menerus menjalin komunikasi yang baik dengan komite sekolah dan orang tua atau wali murid, agar semua pihak disiplin sesuai dengan tugas masing.
“Sekolah harus terus mengaktifkan petugas-petugas yang telah dibentuk oleh sekolah agar semaksimal mungkin tugas pencegahan itu dilaksanakan oleh seluruh warga yang ada di sekolah,” saran Kaharudin.
Tidak kalah pentingnya, kata Kaharudin, bahwa kepala sekolah dan guru harus memberikan arahan, peringatan serta pesan kepada peserta didik agar tetap memperhatikan langkah-langkah pencegahan, seperti cuci tangan, pakai masker dari rumah, jaga jarak di mana pun berada.
“Orang tua murid juga harus menyiapkan masker bagi putra dan putrinya, mengantar dan menjemput pada waktu yang tepat sehingg tidak terjadi kerumunan,” pungkasnya.
Dari pemberitaan di Suara NTB sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali menyampaikan, terkait PTM penuh di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya tengah berdiskusi dengan Walikota dan Forkopimda. “Kita berharap pemerintah kota mengizinkan,” ujarnya.
Harapan besarnya agar PTM penuh ini mulai dilaksanakan awal tahun depan, menyusul progres pengendalian penyebaran Covid-19 di Mataram sudah cukup signifikan. Buktinya, level PPKM daerah turun dari sebelumnya, pun sampai saat ini nihil temuan kasus aktif di lingkungan sekolah. Artinya, tidak ada satu pun murid, guru maupun tenaga kependidikan yang terpapar virus berbahaya tersebut.
Meski demikian, lanjut Fatwir, sebagai bentuk dukungan terhadap rencana pelaksanaan PTM penuh ini, pihaknya mengimbau orang tua dan murid usia 6 tahun ke atas untuk proaktif mengikuti program vaksinasi. Sehingga terbentuk sistem kekebalan tubuh kelompok agar terhindar dari ancaman paparan Covid-19.
Pada bagian lain, salah satu wali murid Amaq Aththir masih belum setuju jika pemerintah menggelar PTM penuh di sekolah yang ada di Kota Mataram. Dirinya melihat, pihak sekolah masih belum menerapkan prokes dengan ketat saat PTM berlangsung. Bahkan, pemeriksaan suhu tubuh saat murid masuk ke areal sekolah juga jarang dilakukan oleh pihak sekolah. Begitu juga dengan pembatasan jarak saat murid berada di areal sekolah justru tidak dikontrol.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan jika pemerintah betul-betul serius menerapkan PTM, pengawasan Tim Satgas di lapangan tidak boleh kendur. Sekolah-sekolah harus diinspeksi secara acak, sehingga bisa ketahuan mana sekolah yang tidak menerapkan prokes secara benar. Sebagai orang tua wali, dirinya khawatir dengan penyebaran Covid-19, apalagi kesadaran masyarakat menggunakan masker semakin berkurang.
‘’Saya harapkan, pemerintah tegas dan konsisten melakukan pengawasan dan penindakan. Jangan hanya pada saat tertentu melakukan patroli. Apalagi sekarang, masih banyak masyarakat yang abai menggunakan masker dan menjaga jarak. Pemerintah harus konsisten melakukan patroli di lapangan agar penyakit Covid-19 bisa diatasi,’’ sarannya. (ron/ham)
Kutipan
“Orang tua murid juga harus menyiapkan masker bagi putra dan putrinya, mengantar dan menjemput pada waktu yang tepat, sehingga tidak terjadi kerumunan,”