Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mendukung 100 persen rencana pembangunan pabrik bata plastik (ecobrick). Teknologi block solution di Lombok yang pertama di Asia, rencananya berlokasi bersebelahan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
‘’Kami mendukung 100 persen. Hal ini juga menjadi salah satu solusi dari program zero waste di Provinsi NTB. Sampah -sampah yang ada dapat dijadikan batu bata yang memiliki manfaat seperti membangun sekolah dan fasilitas umum lainnya,’’ ujar Gubernur saat menerima silaturahmi Yayasan Classroom Of Hope (COH) yang didampingi Wakil Gubernur NTB, Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah, Selasa, 5 Oktober 2021.
Sementara itu, Jimmy Hutasoit selaku Ketua Yayasan Classroom Of Hope (COH) Indonesia mengaku antusias atas respons pembangunan pabrik bata plastik dari Pemprov NTB.
‘’Saya pribadi merasakan ini respons yang sangat luar biasa. Ini di luar ekspektasi bahwa atensi yang diberikan kepada kami sangat luar biasa. Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTB,’’ kata Jimmy.
Selain itu Jimmy juga mengungkapkan bahwa kehadiran COH juga untuk membangun sekolah – sekolah yang terdampak gempa pada tahun 2018 dengan menggunakan bahan ECO block. Hanya saja materialnya masih impor dari luar negeri sehingga sangat diharapkan pembangunan pabrik dapat dilakukan di NTB.
“Namun demikian karena ecobrick ini teknologi dari Finlandia kita masih impor bahan untuk pembangunan sekolah. Dengan lokal partner kita mencoba membangun pabrik di Lombok,’’ ujarnya.
COH berencana akan membangun 200 sekolah di NTB. Saat ini sedang membangun sekolah di Sigar Penjalin Kabupaten Lombok Utara dan di SMPN 2 Satap Tanjung, KLU.
‘’Untuk tahun ini dua sekolah, dan kemudian tahun 2022 akan dilanjutkan tujuh sekolah sembari menunggu pabrik selesai dibangun,’’pungkas Jimmy.(r)