Praya (Suara NTB) – Nasib naas menimpa Haris Athar warga asal Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah (Loteng). Bocah berusia 4,5 tahun tersebut, Sabtu, 14 Agustus 2021, ditemukan tewas di dasar kolam pemandian di objek wisatak air terjun Babak Pelanggi Desa Lantan. Korban tewas setelah sebelumnya sempat ditinggal makan oleh ibunya.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Kapolsek Batukliang Utara, Iptu Sri Bagyo mengungkapkan, korban sebelumnya datang berwisata ke air terjun Babak Pelangi bersama ibu dan kakaknya, Sabtu siang. Sampai di lokasi, korban bersama ibu dan kakaknya langsung mandi di kolam pemandian setempat.
Tidak lama berselang, karena merasa kedingan ibu korban kemudian mengajak korban keluar dari kolam hendak makan siang. “Korban bersama ibunya sempat naik dari kolam karena merasa kedinginan, sekaligus untuk makan siang bersama,” kata Bagyo.
Hingga memasuki waktu shalat Ashar, korban masih bermain-main di pinggir kolam bersama kakaknya. Ibu korban lantas pergi shalat Ashar. Begitu selesai shalat, ibu korban kaget karena tidak menemukan korban di sekitar lokasi pemandian. Hanya kakak korban saja yang terlihat masih bermain.
Ibu korban kemudian berusaha mencari korban disekitar objek wisata. Tetapi tidak menemukan korban. Saat tengah melintas dipinggir kolam, kakak korban melihat tubuh korban ada di dasar kolam. Ibu korban lantas berusaha mengevakasi tubuh korban. Namun gagal, karena ibu korban tidak bisa berenang.
Sampai akhirnya beberapa orang pengunjung objek wisata datang dan langsung berusaha menyelamatkan korban. “Tubuh korban berhasil dievakuasi oleh pengunjung lain yang masih berada di sekitar air terjun dan langsung membawa anaknya ke Pustu Desa Lantan untuk mendapatkan pertolongan,” jelasnya.
Namun naas korban dinyatakan telah meninggal dunia, kendati sempat mendapat pertolongan medis. Setelah itu korban kemudian dibawa ke rumah duka. Begitu sampai di rumah duka, kepolisian bersama petugas medis Puskesmas Aik Darek melakukan visum, guna mengetahui penyebab kematian korban. Dari hasil visum, tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan. Sehingga kesimpulan awal korban meninggal karena tenggelam.
Tidak hanya itu pihak kepolisian juga memediasi pihak keluarga korban dengan pengelola objek wisata. Dan, diputuskan pihak keluarga korban tidak akan memperkarakan persoalan tersebut. rencana otopsi juga ditolak keluarga korban.
“Kita sudah melakukan upaya mediasi antara pihak keluarga korban dan pengelola wisata air Babak Pelangi Lantan. Pihak keluarga pada akhirnya menolak untuk dilakukan otopsi karena menganggap kejadian itu sebagai musibah,” tandasnya. (kir)