Tujuh Lingkungan Masih Zona Merah

0

Mataram (Suara NTB) – Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Mataram mencatat zona merah pandemi coronavirus disease (Covid-19) di Kota Mataram masih tersisa di tujuh lingkungan. Masing-masing lingkungan tersebut memiliki total pasien konfirmasi positif aktif lebih dari lima orang.

Kepala Dikes Kota Mataram, dr. Usman Hadi menyebut penanganan zona merah tersebut saat ini dibagi berdasarkan wilayah kerja Puskesmas. Khusus untuk lingkungan zona merah, puskesmas yang melakukan penanganan antara lain Puskesmas Ampenan, Puskesmas Karang Pule, Puskesmas Karang Taliwang, dan Puskesmas Pagesangan.

“Lingkungan zona merah ini sekitar 2,1 persen dari total 325 lingkungan yang ada, atau sekitar tujuh lingkungan,” ujarnya, Jumat, 13 Agustus 2021. Lingkungan zona merah tersebut antara lain Lingkungan Karang Sukun yang ditangani Puskesmas Pagesangan dan Lingkungan Melayu Timur yang ditangani Puskesmas Ampenan.

Kemudian Puskesmas Karang Pule yang menangani Lingkungan Kodya Asri, Karang Pule, dan Banjar Intaran. “Ini yang butuh perhatian khusus, supaya kasusnya bisa terus menurun,” jelas Usman. Di mana upaya penanganan disebutnya menitikberatkan pada fungsi-fungsi Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan.

“Jadi Lurah dan Kalingnya yang perlu mengatur cara supaya tidak ada penambahan lagi. Antara lain dengan prokes (di lingkungan) dipastikan berjalan. Kita di Dikes hanya back-up saja,” ujarnya.

Di sisi lain, untuk kelurahan zona oranye masih ada sebanyak 7,38 persen atau 24 lingkungan, zona kuning 33.23 persen atau 108 lingkungan, dan zona hijau 57,23 persen atau 186 lingkungan. Data tersebut menunjukkan progres positif untuk penanganan Covid-19 di Kota Mataram. Terutama melihat lingkungan zona merah yang turun dari 27 lingkungan tersisa hanya tujuh lingkungan.

Untuk membantu menurunkan jumlah kasus di masing-masing lingkungan, petugas dari masing-masing puskesmas terdekat diminta melakukan pemantauan dengan bantuan dari pihak kelurahan dan Kepala Lingkungan. Selain itu, upaya sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait aturan-aturan PPKM dan penerapan protokol kesehatan juga terus dilakukan.

Dicontohkan Usman seperti penempelan stiker untuk pasien isolasi mandiri yang berada di lingkungan. Di mana stiker tersebut dapat menjadi tanda jumlah pasien yang tengah menjalani perawatan, sehingga intervensi untuk pengobatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien dapat dilakukan bersama.

“Jadi penanganan dan pengawasan oleh warga sekitar juga bisa lebih mudah,” ujarnya. Melalui upaya-upaya tersebut, seluruh lingkungan di Kota Mataram diharapkan bisa keluar dari zona merah Covid-19. Terutama dengan upaya bersama menekan laju penularan virus yang masih terus terjadi.

Sampai dengan 12 Agustus 2021 Satgas Covid-19 Provinsi NTB mencatat total konfirmasi positif di Kota Mataram mencapai 5.936 kasus. Rinciannya, 5.286 orang pasien dinyatakan sembuh, 193 orang meninggal, dan 457 orang masih menjalani perawatan. Jumlah tersebut termasuk penambahan 47 orang pasien positif baru, 23 orang pasien sembuh baru, dan 2 orang pasien meninggal yang tercatat di tanggal yang sama. (bay)