PDAM Lotim Banyak Masalah

0

Selong (Suara NTB) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lotim disebut banyak masalah. Antara lain, persoalan pengangkatan direksi yang disinyalir cacat hukum. Pipa PDAM banyak mengalami kebocoran. Banyak pelanggan mengeluh, bukannya membayar air tapi bayar angin.

Demikian terkuak dalam pertemuan antara Komisi III DPRD Lotim dengan Lumbung Informasi Masyarakat (LIRA) dengan menghadirkan instansi terkait di lingkup Pemerintah Daerah Lotim dan pihak PDAM sendiri, Senin, 14 Juni 2021.

Melihat banyak masalah di PDAM tersebut, Gubernur LIRA, Syamsuddin mendesak anggota DPRD Lotim segera membentuk panitia khusus (pansus). Alasan pipa PDAM bocor terus padahal diketahui sudah cukup besar anggaran yang diberikan kepada PDAM.

“Kita bicara kenyataan, sudah banyak penyertaan modal ke PDAM tapi kok tidak ada kenikmatan?”  tanyanya. Yang terjadi selama ini, banyak warga Lotim hanya mendapatkan air mata daripada mata air. “Mata air menjadi air mata saja di selatan,” sebutnya.

Hal senada disampaikan Wakil Gubernur Lira, Kamarudin yang meminta anggota dewan ini turun mengecek langsung kondisi masyarakat. PDAM dinilai main-main saja. Masalah di PDAM harus diungkap melalui pansus.

Ketua Komisi III DPRD Lotim Saeful Bahri menyambut baik usulan dari LIRA terkait pansus. Lebih jauh akan dibicarakan guna mengungkap masalah yang ada di PDAM. Politisi Partai Demokrat Lotim ini mengatakan, peranan dari anggota DPRD adalah melakukan pengawasan. Fungsi pengawasan ini siap akan dilaksanakan.

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Lotim, M. Sapoan, menjelaskan, masih banyak persoalan yang perlu segera diselesaikan di tubuh PDAM. Tingginya kasus kebocoran pipa, banyak sambungan belum aktif dan lainnya. Dilakukannya restrukturisasi dalam tubuh PDAM sambungnya tidak ada lain dalam rangka perbaikan.

Sementara itu, mewakili jajaran direksi PDAM, Juhaini Idris dalam pertemuan dengan wakil rakyat kemarin menjelaskan, untuk menuntaskan persoalan krisis air bersih di selatan pada tahun 2018 sudah coba usulkan pipa dari Bendungan Pandanduri. Bahkan, katanya, sudah ada hibah untuk membuat sambungan bagi Masyarkat Berpenghasilan Rendah (MBR), yakni untuk masyarakat Keruak dan Jerowaru.

Upaya PDAM untuk mengalirkan air ke Lotim bagian selatan ini sudah menuai hasil meski belum maksimal. Air PDAM saat ini sudah sampai ke Desa Pemongkong dan Paremas. Sumber air antara lain dari olahan Bendungan Pandanduri dengan tambahan dari mata Air Tetebatu. Soal air yang tidak mengalir, diakui, karena masih banyak kebocoran yang harus diperbaiki.  (rus)