Giri Menang (Suara NTB) – Penipuan dengan modus mencatut nama pejabat dan camat akhir-akhir ini marak terjadi di Lombok Barat. Sasarannya kebanyakan para pimpinan yayasan.
Penipu mengelabui korbannya dengan modus memberikan bantuan. Untuk meyakinkan mangsanya, pelaku mengirimkan bukti transfer dana bantuan atas nama camat melalui pesan WhatsApp. Bahkan nomor telepon yang dipakai mengirim bukti transfer uang tersebut memampang foto camat. Padhal dana bantuan tersebut tidak ada dan bukti transfer tersebut palsu.
Ketua Forum Camat Lobar, Hermansyah mengatakan penipuan dengan mencatut nama Camat marak terjadi di beberapa kecamatan. Beberapa camat di Lombok Barat termasuk dirinya dicatut namanya oleh oknum untuk meminta uang.
“Banyak teman-teman camat ini kena. Para Camat termasuk saya juga dicatut namanya oleh penipu untuk meminta uang ke yayasan,” tegas dia Jumat, 11 Desember 2020.
Pada bulan Oktober lalu, Ia mengaku namanya dicatut oleh pelaku. Modusnya jelas dia, oknum penipu mengunakan akun WhatsApp atas namanya seolah-olah telah memberikan bantuan ke yayasan melalui transfer. Untuk meyakinkan korban, oknum penipu mengirimkan bukti transfer atas nama camat sebagai pengirim.
“Padahal setruk (bukti transfer) itu palsu. Dan uang bantuan itu tidak ada,” tukas camat Kediri ini.
Selanjutnya oknum penipu meminta korban untuk mentransfer kembali uang yang sudah dikirim ke rekening pelaku dengan dalih dana itu akan diberikan ke yayasan lain. Pelaku memperdaya Korban dengan menggunakan nama yayasan pada rekening tersebut.
Karena tergiur dana bantuan itu, Pihak yayasan pun mengirimkan uang ke rekening pelaku tanpa melakukan pengecekan lebih dulu ke rekening yayasan dan mengkonfirmasi ke camat yang dicatut namanya.
“Sehingga ada pimpinan yayasan di Kediri kena tipu sampai 25 juta,” sebut dia. Banyak korban lainnya yang menginformasi kena penipuan tersebut. Ada juga beberapa yayasan yang sudah mengkonfirmasi ke pihaknya pun tidak bisa terkena penipuan.
Setelah namanya dicatut oknum pelaku. Hampir secara bergiliran camat-camat lain juga dicatut namanya. Mulai dari mantan camat Labuapi, selanjutnya Camat Narmada, dan Camat Gunungsari serta Camat Sekotong. Bahkan baru-baru ini, oknum penipu mencatut nama pejabat di lingkup Pemkab Lobar meminta uang ke dirinya.
“Ini sekarang ada pejabat lingkup Pemda dicatut namanya Meminta uang ke saya Rp 8 juta,” ungkap dia. Pihaknya berupaya menelpon oknum tersebut namun tidak mau diangkat.
Pihaknya pun sudah menempuh langkah hukum dengan melaporkan kasus penipuan ini kepada Aparat berwajib. Pihaknya berharap kasus ini diusut karena khawatir semakin banyak korban. Menurut dia, penipu ini sudah memilki jaringan di masing-masing kecamatan. “Karena modusnya juga sama,”jelas dia. Ia pun mengimbau kepada masyarakat dan pengelola yayasan berhati-hati Kalau mendapatkan telepon atau pesan baik melalui SMS maupun WhatsApp dari orang tak dikenal mengatasnamakan para Camat. (her)