Nomor HP Bermasalah, Banyak Mahasiswa Belum Dapat Bantuan Kuota Internet

0
H. Lalu Husni (Suara NTB/dys)

Mataram (Suara NTB) – Diberlakukannya sistem perkuliahan daring (online) di Universitas Mataram (Unram), dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) berdampak pada penyediaan fasilitas internet bagi seluruh mahasiswa Unram.

Mahasiswa yang awalnya merasa terbebani dengan kuota internet, namun Unram selanjutnya memberikan solusi dengan memberikan fasilitas bebas akses ilmupedia, dengan kapasitas kuota 30 Giga Byte (GB). Hanya saja, dalam pendistribusian kuota internet pada semua mahasiswa tak berjalan baik.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram, Irwan, menyebut distribusi kuota internet Unram bermasalah. Banyak di antara mahasiswa yang hingga kini belum dapat jatah kuota internet seperti yang dijanjikan kampus.

Lebih jauh Irwan menceritakan awal mula bantuan paket internet yang digelontorkan kampus. Untuk distribusi kuota ini Unram telah memberikan bantuan pulsa ke mahasiswa Rp150 ribu selama tiga bulan. Hanya saja dalam proses pendistribusiannya tidak merata.

“Sampai saat ini mahasiswa yang mendapatkan bantuan satu, ada yang sudah dua. Sisanya di mana? Ketika kita minta transparansi jadi nggak ada,” ujar Irwan mempertanyakan.

Berdasarkan data yang dikumpulkan BEM Unram, banyak mahasiswa yang baru menerima bantuan paket internet hanya tahap satu saja. Padahal harusnya sudah berjalan ke tahap tiga.

Pihaknya pun meminta agar Unram menyelesaikan persoalan ini. Mengingat mahasiswa tidak bisa melakukan aktivitas perkuliahan tanpa kuota internet. Hal ini pula kata Irwan yang menyebabkan banyak mahasiswa yang gagal upload data pada saat pengajuan keringanan UKT, karena ada yang tidak punya kuota internet.

“Kita menuntut bagaimana pendistribusian bantuan kuota ke mahasiswa karena mahasiswa juga agak sedikit terhambat karena tidak ada kuota padahal anggaran yang dikucurkan untuk kuota cukup besar,” protesnya.

Menjawab hal itu, Rektor Unram Prof. Dr. H. Lalu Husni, SH., MHum., mengatakan pada dasarnya pendistribusian kuota terhadap mahasiswa yang sudah menginput nomor HP sudah  dilakukan dengan rincian untuk provider XL sebanyak 9.645 orang, Telkomsel 9.004 orang, Three 7.38 orang, Indosat 259 orang, Smartfren 115 orang, Flexi 4 orang.

Meski demikian Prof. Husni mengakui masih terdapat mahasiswa yang belum menerima kuota karena adanya persoalan teknis pihak provider.

“Hasil komunikasi kami dengan provider penyedia, disampaikan bahwa kegagalan input transfer kuota karena kesalahan nomor HP, kurangnya angka nomor HP, dan kartu sudah mati,” jelasnya.

Guna menyelesaikan permasalahan ini, pihaknya meminta data nomor mahasiswa yang belum mendapatkan kuota untuk kemudian dikomunikasikan dengan provider untuk mencari penyelesaian masalah, sehingga input transfer kuota agar segera dilaksanakan.

Selain itu Prof. Husni juga mengajak mahasiswa untuk selalu berkomunikasi dengan pihak kampus. Ia percaya bahwa setiap permasalahan bisa dipecahkan dengan saling berkomunikasi yang baik. (dys)