Sekolah di Mataram Dilarang Jual Baju Seragam

Mataram (Suara NTB) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram melarang sekolah di bawah naungan Disdik menjual baju seragam saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hal itu dilakukan karena situasi saat ini masih pandemi Covid-19, kondisi perekonomian masyarakat dianggap belum membaik.

“Sekolah TK, SD, dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Mataram, saya haramkan untuk bicara tentang uang, atau apapun itu tidak boleh keluar dari dompet orang tua,” ujar  Kepala Disdik Kota Mataram, Drs. H. Lalu Fatwir Uzali, S.Pd., M.Pd.

Fatwir menjelaskan, beberapa waktu lalu ada SD dan SMP yang meminta orang tua siswa membeli seragam sekolah. Ia meminta mengembalikan uang itu ke orang tua siswa. Kebijakan itu diambil pihaknya karena situasi perekonomian masyarakat yang belum membaik saat pandemi Covid-19 ini.

Ndak ada lagi orang bicara tentang itu, orang lagi susah sekarang. Sudah susah mikir anak dapat sekolah di mana, lagi mikirin baju seragam, kalau tidak ada uang, apa anak ini tidak jadi sekolah,” tegas mantan Kepala SMAN 1 Mataram ini.

Belum lagi jika ada siswa yang bisa membeli seragam, sedangkan ada yang tidak bisa membeli karena sedang kesulitan secara ekonomi. Hal itu, kata Fatwir, akan membuat kecemburuan dan bikin minder siswa.

Menurut Fatwir, waktu pasti terkait pembelian seragam baru akan diinfokan ketika sudah ada kejelasan kembalinya pembelajaran tatap muka di sekolah. Ketika Gugus Tugas Penanganan Covid-19 memperbolehkan pembelajaran langsung di sekolah, maka beberapa waktu sebelum dilaksanakan pembelajaran di sekolah, barulah akan diinfokan mengenai pembelian seragam.

“Nanti tunggu instruksi, kalau misalnya gugus tugas bilang bulan Agustus bisa dibuka sekolah, barulah di bulan Juli kita infokan. Sebelum itu sekolah juga akan disiapkan dengan penekanan terkait protokol pencegahan Covid-19,” katanya.

Ia juga menekankan, kepastian pembelajaran tatap muka bergantung pada keputusan gugus tugas penanganan Covid-19. Kalau Kota Mataram masih berstatus zona merah, maka belajar dari rumah dengan sistem daring akan tetap dilaksanakan di tahun ajaran baru.

“Kita tetap belajar daring, modul pembelajaran kami siapkan. Ada modulnya, untuk luring dan daring, mengatasi anak yang tidak punya sarana atau tidak punya kuota,” ujarnya. (ron)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, & PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses...

0
Jakarta (suarantb.com)– Kehadiran co-location Holding Ultra Mikro (UMi) atau yang disebut gerai SenyuM terus dikembangkan untuk memudahkan nasabah pelaku usaha dalam mengakses layanan jasa...

Latest Posts

Co-Location ‘SenyuM’ dari BRI, Pegadaian, & PNM, Mudahkan Pelaku Usaha Akses Layanan Permodalan

Jakarta (suarantb.com)– Kehadiran co-location Holding Ultra Mikro (UMi) atau...

Bawaslu KSB Tertibkan APS Berbau Kampanye

Taliwang (Suara NTB) - Bawaslu Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)...

Papuq Samsiah dan Cucunya Luput dari Bantuan Pemerintah

Giri Menang (Suara NTB) - Pemkab Lombok Barat (Lobar)...

Puluhan Developer di Lobar Diduga Belum Kantongi Izin LSD

Giri Menang (Suara NTB) - Pansus Raperda Pajak dan...

ARTKEL ACAK

Dukung Pusat Kebugaran Kena Pajak

0
ANGGOTA Komisi 4 DPRD Kota Mataram IGB Hari Sudana Putra, SE., mengaku setuju dengan rencana Pemkot Mataram melalui BKD (Badan Keuangan Daerah)  yang akan...

Ajang IGA 2023, Pj Gubernur NTB, Lalu Gita Paparkan Berbagai Inovasi Provinsi NTB

0
Mataram (Suara NTB) – Pj. Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, tampaknya menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkan NTB guna meraih penghargaan Inovatif Governement...

Ruslan Turmuzi Ingatkan Penjabat Gubernur: Jangan Ada Euforia Berlebihan dan Bekerja dengan Skala Prioritas

0
Mataram (Suara NTB) - Anggota DPRD NTB dari PDI Perjuangan H. Ruslan Turmuzi, mengingatkan Penjabat Gubernur NTB HL Gita Ariadi agar jangan ada sikap...

Kolom