Pendaftar Menumpuk di Sekolah Favorit

Mataram (Suara NTB) – Sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kota Mataram, terus menimbulkan polemik. Calon siswa menumpuk di sekolah tertentu yang disebut favorit. Pemerataan akan dilakukan dengan mendistribusikan siswa sesuai zonasi. Persepsi tentang sekolah favorit perlahan perlu dihilangkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, H. Lalu Fatwir Uzali menyampaikan, konsep PPDB melalui sistem zonasi perlu dipahami substansinya oleh masyarakat. Sistem zonasi dimaksudkan mendekatkan rumah anak dengan sekolah. Artinya, tidak ada istilah mendekatkan anak dengan sekolah favorit. Paradigma ini harus dihilangkan. Meskipun faktanya wali murid bertahan dengan pandangan.

Dalam penerimaan siswa baru diketahui terjadi penumpukan pendaftaran di sekolah tertentu. Seperti di SMPN 1,2,6,15 dan SMPN 14 Mataram. Dikbud akan mengembalikan anak sesuai zonasi. “Sehingga, sekolah ini merata dan tidak terjadi penumpukan,” kata Fatwir ditemui Senin, 29 Juni 2020.

Tantangan dihadapi adanya dikotomi sekolah favorit dan tidak favorit. Dinas Pendidikan telah berupaya melakukan pemerataan dari sisi kualitas maupun perbaikan infrastruktur sekolah. Pengembalian siswa sesuai zonasi dipastikan menimbulkan gejolak. Pihaknya kata Fatwir, mencoba menetralisir dan meminta kepala sekolah menggodok kuota 50 persen jalur zonasi.

“Gejolak pasti ada. Nanti kita akan lihat perkembangan di masyarakat. Tapi saya mohon kepada masyarakat memahami substansial sistem zonasi itu,” jelasnya.

Tujuan pendistribusian siswa yang menumpuk di satu sekolah agar terjadi pemerataan. Beberapa sekolah diakui tidak terpenuhi kuotanya. Di satu sisi, masyarakat perlu memahami guru juga menunggu supaya mendapat jam mengajar selama 24 jam. Jika kurang maka akan berpengaruh terhadap tunjangan sertifikasi.

Dikbud memastikan tidak akan menambah rombongan belajar di sekolah. Pihaknya memikirkan sekolah lain yang hingga kini masih kekurangan siswa. Selama ini diinginkan diakui Fatwir, adalah pemerataan kualitas pendidikan. Sebagai jaminan guru di sekolah favorit dimutasi ke sekolah non favorit, sehingga mendorong peningkatan serta pemerataan kualitas. (cem)

RELATED ARTICLES









Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

Juaini Taofik Pj Bupati Lotim dan Rum Pj Walikota Bima

0
Mataram (Suara NTB) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian resmi menetapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) Drs. H. M. Juaini Taofik...

Latest Posts

Juaini Taofik Pj Bupati Lotim dan Rum Pj Walikota Bima

Mataram (Suara NTB) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito...

Mohammad Rum Ditunjuk Mendagri Jadi Penjabat Walikota Bima

Kota Bima (Suara NTB) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum...

Diikuti Peserta dari Bebagai Daerah, Ponpes Banu Sanusi Sesela Gelar Open Turnamen Badminton

Giri Menang (Suara NTB) - Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan...

Gubernur Lemhannas RI dan Direktur Kebijakan SDM KSS BSSN RI Beri Kuliah Umum di Unram

Mataram (Suara NTB) – Universitas Mataram (Unram) menggelar Kuliah...

Sebut KPU Tidak Konsisten, KPU Balik Sebut Muttakun Lakukan Pembohongan Publik

Dompu (Suara NTB) - Sidang Ajudikasi yang diajukan Ir....

ARTKEL ACAK

Usai Lepas Jabatan Gubernur dan Wagub, Zul-Rohmi akan Kembali ke Kampus dan Urus Partai

0
Mataram (Suara NTB) - Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah resmi meletakkan jabatannya pada 19...

Undikma Gelar Wisuda Ke-6, Luluskan 430 Wisudawan

0
Mataram (Suara NTB) - Universitas Pendidikan Mandalika (Undikma) menggelar kegiatan Wisuda Ke-6 Magister, Sarjana, dan Diploma bertempat di Hotel Lombok Raya Mataram, Senin, 18...

Disnakertrans KSB Tunggu Ketegasan PT AMIN Terhadap Fudong

0
Taliwang (Suara NTB) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejauh ini masih menunggu sikap tegas PT Amman Mineral Industri...

Kolom