Bulog Datangkan 350 Ton Gula untuk Operasi Pasar

0
Operasi pasar mulai dilakukan Perum Bulog untuk menekan harga gula di pasaran yang masih tinggi.(Suara NTB/bul)

Mataram (Suara NTB) – Perum Bulog Wilayah NTB mendatangkan 350 ton  gula pasir untuk mengamankan harga gula yang saat ini masih tinggi di pasaran. Dimana 150 ton diantaranya tersedia untuk Kota Mataram, 100 ton untuk kabupaten Lombok Timur, dan 50 ton untuk Sumbawa dan 50 ton dalam perjalanan untuk Bima, kata Wakil Pimpinan Perum Bulog Wilayah NTB, Yudi Prakarsa.

Kepada Suara NTB, Senin, 18 Mei 2020, Yudi mengatakan, Perum Bulog membantu pemerintah daerah mengamankan harga gula pasir yang saat ini masih di kisaran Rp15.000 sampai Rp16.000/Kg. “Kita akan lakukan operasi pasar. Hari ini sudah mulai di depan kantor Bulog di Jalan Langko. Selanjutnya operasi pasar dilakukan di pasar Mandalika, Kebon Roek dan Pagesangan dan di Dinas Perdagangan NTB. Di Lombok Timur, Sumbawa dan Bima, sub divre yang akan ngatur,” katanya.

Operasi pasar dimaksud, untuk menormalkan kembali harga gula di pasaran. Perum Bulog menjual dengan harga seperti yang diatur pemerintah, Rp12.500/Kg. tergantung serapan kata Yudi. Bila kebutuhannya masih tinggi, Bulog masih terus akan mendatangkannya. “Kita siap tambah terus. Sampai mana kebutuhan masyarakat, kita lihat perkembangannya lagi,” demikian Yudi.

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, H. Fathurrahman melalui Kepala Bidang Pengembangan Dalam Negeri, Darmilaswati menyebut, selain gula yang didatangkan oleh Perum Bulog, pemerintah daerah bersama PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS), pabrik gula pasir di Dompu juga melakukan pengamanan harga.

PT. SMS bermitra dengan sejumlah supermarket untuk menjual gula pasir dengan harga sesuai HET. Pabrik gula pasir terbesar di Indonesia Timur ini, kata Darmilaswati, berkomitmen membantu pemerintah untuk menjaga stabilitas haga kebutuhan di pasaran. “PT. SMS juga sudah siap melakukan operasi pasar kalau di minta oleh pemerintah daerah. Sebelumnya, operasi pasar dilakukan di 20 titik di NTB. Karena Covid-19 ini, operasi pasar tidak dilakukan seperti sebelumnya, untuk menghindari penumpukan orang,” ujarnya.

Stok gula saat ini melimpah. Satgas Pangan pada Jumat pekan kemarin juga mengalikan pengecekan stok di gudang Bulog. Hasil pengecekannya benar bahwa stok gula di dalam daerah sudah sangat tersedia. Tidak ada alasan bagi masyarakat membeli dengan harga tinggi di pasaran. “Pedagang sudah di berikan dengan harga Rp12.000/Kg. Pedagang jualnya nanti Rp12.500/Kg. Tapi kadang-kadang pedagang ini bermain. Karena melihat perkembangan harga di luar, pedagang terpengaruh. Makanya terus digerakkan distributor untuk menjual gula dengan HET,” imbuhnya. Darmilaswati mengatakan, tidak ada stok kosong. Masyarakat diharapkan tak panik untuk menghindari spekulasi oknum-oknum pedagang. (bul)