Mataram (Suara NTB) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengirim tambahan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis di NTB. Sekitar 4.200 APD akan diteruskan untuk puskesmas-puskesmas se NTB.
Paket APD diangkut dari Jakarta ke NTB menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Prosesi serah terima berlangsung di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) dari Kadisops Lanud ZAM, Letkol Susilo Hermawan kepada Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik,S.Sos.MH.
‘’Hari ini kita menerima 4.200 APD dari BNPB,’’ sebutnya Selasa, 28 April 2020.
APD yang diterima itu melengkapi bantuan yang sudah dikirim sebelumnya tanggal 10 April 2020 sebanyak 4.000 pcs. Namun kiriman itu ditahan sementara untuk menjadi buffer stock di Dikes Provinsi NTB.
Sementara APD yang baru diterima, didistribusikan ke kabupaten dan kota. ‘’Semua langsung didistribusikan ke puskesmas, karena tenaga medis di sana menjadi bagian depan dalam pelacakan kasus (contact tracing) di masyarakat. Namun kita sisakan untuk buffer stock di Dinas Kesehatan sebanyak 4000 pcs,’’ sebutnya.
Total sudah puluhan ribu APD diserahkan ke NTB untuk membantu tenaga medis, baik di rumah sakit rujukan maupun puskesmas puskesmas hingga yang terpencil.
Terlebih Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah dan Wagub NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah selalu mengingatkan agar tidak terjadi kekurangan dan kendala tenaga medis.
‘’Pak Gubernur dan Bu Wagub menjadikan perhatian khusus masalah APD ini. Harus mencukupi dan terjamin. Supaya tenaga medis kita aman dan nyaman bekerja,’’ tandasnya.
Pada 24 april lalu, Pemprov NTB menerima 4.100 pcs, melengkapi bantuan sebelumnya tenaga medis sudah menerima 12.000 pcs. Rinciannya, pada 2 april 2020 sebanyak 2.000 pcs dan pd tanggal 7 april 2020 sebanyak 10.000 pcs.
Ahsanul Khalik berharap dengan bantuan itu, akan semakin meningkatkan kegiatan penelusuran kontak oleh tenaga medis dan ditemukan jumlah kasus terkonfirmasi.
Penambahan kiriman kostum proteksi paramedis itu tidak lepas dari perkembangan penambahan pasien di NTB yang tembus 206 positif. Ini juga tidak lepas dari perpanjangan masa tanggap darurat bencana alam non medis sampai 31 Agustus mendatang.
Sebagaimana diketahui, Pemprov NTB akan memperpanjang masa tanggap darurat Corona selama 28 hari, setelah melihat jumlah kasus positif yang semakin melonjak.
Masa tanggap darurat berakhir tanggal 28 April, sehingga perpanjangan terhitung sejak 29 April selama 28 hari ke depan.
Sebab melihat tingkat penanganan kasus yang semakin melonjak, maka membutuhkan penanganan medis cepat dan sumber daya yang cukup. Baik pendanaan maupun sumber daya manusia. Setelah perpanjangan masa tanggap darurat diharapkan penanganan Corona bisa tuntas. (ars)