Warga Kediri Berstatus ODP Meninggal Dunia

0
Petugas medis tengah bersiap melakukan proses evakuasi jenazah warga Kediri yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP), Minggu, 29 Maret 2020. (Suara NTB/ist)

Giri Menang (Suara NTB) – Warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP) asal Kediri meninggal dunia Minggu sore, 29 Maret 2020, sekitar pukul 18.20 Wita.

Warga inisal S (45) yang berprofesi sebagai sopir asal Desa Montong Are ini memiliki riwayat perjalanan ke Mojokerto provinsi Jawa timur. Almarhum baru tiba di rumahnya sepekan lalu sehingga bersangkutan dimasukkan daftar ODP.

Korban mengalami gejala seperti Covid-19, yakni batuk dan pilek, sesak napas. Selama menjalani isolasi di rumahnya, kondisi warga ini sempat membaik. Namun ia mengeluhkan sesak nafas usai bermain bulutangkis.

Minggu pagi, warga tersebut mengalami sesak nafas. Kemudian baru pada sore hari dibawa ke Puskesmas, namun dalam keadaan sudah meninggal. Korban pun langsung dimakamkan Minggu malam sesuai SOP oleh petugas medis.

Ketua Satgas Darurat Covid-19 Lobar, Dr. H. Baehaqi mengatakan, warga yang meninggal berasal dari Dusun Samah Miring Desa Montong Are. Warga pernah melakukan perjalanan ke Mojokerto tanggal 16 Maret.

Kemudian tanggal 23 Maret bersangkutan pulang dari Mojokerto menggunakan truk ditemani dua orang rekannya. Pada tanggal 24 Maret, warga ini melapor ke Pustu Montong are dengan keluhan batuk, pilek, pusing, tidak demam. Tekanan darah 120/80, suhu badan 36 derajat Celcius.

“Petugas Pustu pun memberikan bersangkutan obat dan masuk sebagai ODP,” jelas Baehaqi. Mengenai status warga ini pun sudah dikomunikasikan ke Kadus, kades dan aparat Babinsa agar tetap dalam pemantauan.

Kemudian tanggal 25 Maret kondisi warga ini tidak ada keluhan. Lalu malam hari, bersangkutan sempat main bulutangkis. Setelah itu tanggal 27 Maret bersangkutan melapor ke Pustu mengalami keluhan batuk. Selanjutnya tanggal 28 Maret tidak ada informasi dari bersangkutan dan keluarga.

“Tanggal 29 Maret jam 05.00 Subuh, info dari keluarga warga ini mengalami sesak, tapi tidak informasikan ke petugas,”ujar dia.

Sekitar pukul 18.20 Wita, Minggu, 29 Maret 2020, warga ini dibawa ke puskesmas namun dalam keadaan meninggal. Kemungkinan kata dia bersangkutan meninggal di jalan atau di rumah. “Jadi warga ini ODP, kami belum tahu apakah positif atau tidak,”ujar dia.

Langkah tim satgas langsung turun ke lokasi untuk melakukan sterilisasi rumah dan sekitar wilayah setempat. Termasuk melakukan tracking di lapangan. Walaupun belum pasti positif Corona atau tidak, tim medis tetap melakukan pemakaman sesuai dengan prosedur.

“Petugas yang langsung menguburkan, keluarga dan warga diminta menjauh,” imbuh dia. Pihaknya sudah mengambil sampel swab warga tersebut untuk dicek laboratorium. Sampel sudah dikirim ke provinsi. (her)