266 KK Terima Jadup Tambahan

0
Walikota Mataram menyerahkan dana bantuan Jadup tambahan kepada salah satu warga kota Mataram, Kamis, 30 Januari 2020 di aula Pendopo Walikota Mataram. (Suara NTB/viq)

Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 266 kepala keluarga (kk) dari enam kecamatan di Mataram kembali terima uang jaminan hidup (Jadup), Kamis, 30 Januari 2020. Pemberian Jadup ini adalah tambahan Jadup tahap I pada tahun 2019 lalu.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Hj Baiq Asnayati menjelaskan, tambahan Jadup tahap I ini merupakan rekomendasi dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dari rekomendasi yang diberikan Dinsos NTB untuk Jadup tahap I tahun 2019 lalu, sebanyak 1.800 KK atau 6.748 jiwa untuk warga kota Mataram yang terdampak gempa Agustus tahun 2018 lalu.

“Ini memang tambahan pada Jadup tahap I yang kita bagikan tahun 2019 lalu. Kita di Mataram dapat tambahan anggaran sebesar Rp583 juta untuk 266 KK. Per KK nya dapat Rp600 ribu. Dan kami sudah berkoordinasi dengan pusat pada Desember tahun 2019 lalu,” katanya.

Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh memaparkan, penerima Jadup tambahan tahap I ini agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh warga. Tambahan Jadup tahap I ini, warga diminta untuk terus bisa bersyukur atas pemberian Jadup tersebut. “Karena dari semua kabupaten terdampak gempa, hanya kota Mataram yang sampai hari ini menerima Jadup tambahan tahap I,” katanya.

Dijelaskan Walikota, untuk Jadup tahap ke II, Pemkot Mataram harus bisa menyusun anggarannya ke pusat. Sebab, dana Jadup ini dinilainya mampu menaikkan taraf kesejahteraan warga kota Mataram pascagempa tahun 2018 lalu. “Untuk Jadup tahap ke II, insha Allah menyusul. Segala bentuk program yang merujuk pada kesejahteraan masyarakat harus lebih cepat dan penanganannya harus lebih baik,” ingatnya.

Ia meminta, dari 266 KK penerima Jadup tambahan, jika ada warga yang tidak hadir pada saat penerimaan Jadup, Pemkot Mataram harus bisa mengantarkan ke rumahnya. Selain itu kata Ahyar, Pemkot juga sudah usulkan untuk semua yang dalam kategori rusak sedang sebanyak 2.066 KK dapat Jadup. Sedangkan dalam katogori rusak berat sebanyak 11.0000 ribu jiwa. “Kalau itu disetujui, sekitar Rp25 miliar kita bisa beri ke warga,” jelasnya.

Kusiman, penerima Jadup tambahan asal Lingkungan Dasan Jangkrik Kelurahan Selagalas ini mengatakan, akan menggunakan dana Jadup tambahan untuk lakukan perbaikan rumah yang rusak akibat gempa Agustus tahun 2018 lalu. Kata dia, masih ada bagian rumahnya yang belum bisa dilakukan perbaikan dari dana bantuan rehab-rekon tahun 2019 lalu.

“Dananya kan cuma Rp25 juta untuk yang rusak sedang. Itu kan tidak cukup untuk perbaikan rumah. Ada yang masih kurang, baik di plafon, tembok, dan sebagian di dalam rumah harus segera diperbaiki. Alhamdulillah dengan bantuan uang Jadup ini bisa tambah-tambah untuk perbaikan rumah nanti,” tutupnya. (viq)