Jembatan Tampes Masuk Proyek KSPN

0
Excavator diterjunkan Kamis kemarin untuk memperbaiki jembatan Tampes yang putus diterjang banjir. (Suara NTB/ist_bpbd ntb)

Mataram (Suara NTB) – Jembatan Tampes yang merupakan bagian dari paket penggantian Jembatan Longken Cs telah putus kontrak Desember 2019 lalu. Pembangunan jembatan ini masuk dalam proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Lombok.

Karena putus kontrak, pembangunan jembatan ini tidak dianggarkan dalam APBN 2020. Namun, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) IX Mataram memastikan lanjutan pembangunan Jembatan Longken Cs yang putus kontrak tersebut akan menunggu dana sisa tender 2020.

‘’Jembatan permanen yang dibangun putus kontrak. Makanya untuk membangun jembatan permanennya, direncanakan di APBN Perubahan. Ndak ada anggarannya sekarang. Karena tak pernah diperkirakan siapapun bahwa proyek itu tak selesai. Tapi nanti pada saat APBN-P, anggarannya dari sisa dana tender 2020,’’ kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, Ir. H. Sahdan, MT dikonfirmasi Suara NTB, Kamis, 2 Januari 2020 siang.

Sahdan menjelaskan, untuk paket penggantian Jembatan Longken Cs, terdiri dari dua pekerjaan. Yakni pembangunan Jembatan Tampes dan Jembatan Longken. Selain itu, ada juga paket pembangunan Jembatan Sokong, terdiri dari pembangunan Jembatan Sokong dan Segara. Terakhir paket Jembatan Luk 1. ‘’Memang paket penggantian Jembatan Longken Cs ini ada dua jembatan,’’ katanya.

Sembari menunggu pembangunan jembatan permanen dilanjutkan, kata Sahdan, BPJN IX Mataram akan membangun jembatan darurat bailey di hulu. Panjang jembatan darurat yang akan dibangun memiliki bentang 60 meter.

Tetapi, kata Sahdan, percepatan pembangunan jembatan darurat ini terkendala masalah lahan. Karena lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan jembatan darurat ini milik warga. Sehingga, pihaknya berharap kepada Pemda Lombok Utara agar dapat membantu memfasilitasi. Sehingga pembangunan jembatan darurat menggunakan baja ini dapat segera dilakukan.

‘’Jembatan darurat 20 hari dikerjakan. Tapi itu masih lahan masyarakat. Kami perlu komunikasi dengan Pemda KLU. Kalau bahannya sudah siap. Tinggal izin pemanfaatan tanah saja,’’ katanya.

Selain membangun jembatan darurat, Dinas PUPR bersama BPJN IX Mataram juga akan menimbun jalan yang putus di dekat jembatan yang ada saat ini. Sahdan mengatakan air sungai sudah surut, oprit jembatan akan dipasang bronjong dan ditimbun menggunakan tanah.

‘’Ini jembatan lama yang putus waktu gempa. Penanganannya waktu itu ditimbun juga. Sedangkan jembatan baru dibangun di hilirnya. Nanti kita bangun di hulunya jembatan darurat sepanjang 60 meter ini,’’ jelas Sahdan.

Diketahui, Kementerian PUPR menganggarkan Rp1,1 triliun untuk meningkatkan konektivitas menuju empat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas pemerintah pada 2019. Empat KSPN prioritas tersebut yakni Danau Toba, Borobudur, Lombok, dan Labuan Bajo.

Anggaran itu digunakan untuk berbagai kegiatan peningkatan jaringan jalan di antaranya rekonstruksi jalan, pelebaran, rehabilitasi, penataan trotoar dan drainase, pembangunan jalan baru, dan perbaikan jembatan.

Untuk peningkatan akses KSPN Lombok pada tahun 2019 dianggarkan Rp306 miliar. Yang mencakup pekerjaan preservasi, ruas jalan Bandara Internasional Lombok (BIL)-Kuta (Mandalika) dan jalan Cakranegara-Mantang; Mataram-Gerung-Kuripan; Ampenan-Pemenang sepanjang 110,69 km.

Rehabilitasi dan rekonstruksi ruas jalan Ampenan-Pemenang di Kota Mataram sepanjang 1,5 km dan pelebaran jalan Pemenang-Bayan-Sembalun I di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara sepanjang 136 km (MYC). Dukungan lain dengan penggantian jembatan Longken (100 meter), jembatan Luk I (30 meter), dan jembatan Sokong (120 meter).

Gubernur Minta Dipercepat

Sementara itu, Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah meminta BJN mempercepat proses pengerjaan jembatan bailey semi permanen Jembatan Tampes dengan pengerjaan secara lembur.

Mengatasi terputusnya jembatan lintas provinsi tersebut, Gubernur NTB telah menugaskan Kepala Dinas Perhubungan, Drs. H. Lalu Bayu Windya, M.Si bersama Kepala BPBD, H.Ahsanul Halik, S.Sos.MH untuk berkoordinasi segera membangun jembatan darurat.

Kadis Perhubungan  NTB mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai stakeholder terkait untuk segera membangun jembatan sementara berupa jembatan bailey semi permanen. Kini, di sekitar Jembatan Tampes sedang dilakukan pembersihan. Bayu juga menjelaskan material untuk pembuatan jembatan sementara masih dalam perjalanan menuju lokasi.

Dipilihnya jembatan bailey semi permanen, kata Bayu karena jika membangun jembatan biasa dengan pemasangan gorong-gorong, dinilainya kurang aman. (nas)