Korban Terseret Ombak di Kawasan Lakey Belum Ditemukan

0
Tim Basarnas Bima saat melakukan upaya pencarian terhadap korban diduga tenggelam terseret ombak, Minggu,  29 Desember 2019. (Suara NTB/BPBD)

Dompu (Suara NTB) – Saleh (45) korban diduga tenggelam akibat terseret ombak di kawasan wisata Lakey, tepatnya tebing walet Oi Pana Desa Huu pada Jumat, 27 Desember 2019 belum ditemukan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD dibantu Basarnas Bima, Satpolair serta warga sekitar hingga Minggu,  29 Desember 2019 sore masih melakukan pencarian. Ganasnya gelombang di perairan itu jadi kendala utamanya.

Kepala Pelaksana BPBD Dompu, Drs. Imran M Hasan melalui Kasi Kedaruratan dan Logistik, Marwan dikonfirmasi Suara NTB menjelaskan, warga Desa Dorebara Kecamatan Dompu ini dikabarkan menghilang saat mancing bersama empat orang rekannya di tebing walet. Berjarak sekitar 20 meter dari lokasi korban tewas tenggelam pada tahun sebelumnya.

Kuat dugaan M. Saleh terhempas hingga tenggelam terseret ombak tinggi yang menghantam tebing di pesisir pantai malam itu. “Korban ini berlima ke sana pada hari Kamis untuk mancing. Selesai Sholat Isya dia memisahkan diri, sempat dipangil juga untuk makan malam. Cuma tidak didengar karena mungkin gemuruh ombak tinggi, paginya baru diketahui bahwa yang bersangkutan sudah tidak ada. Hanya satu pancingnya saja yang ketinggalan,” ungkapnya.

Mendapati M. Saleh tidak berada di tempat, empat rekannya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke aparat terkait dan BPBD. Hingga tim TRC langsung diterjunkan untuk pencarian. Pada hari pertama, lanjut Marwan, dengan menyisir area sekitar korban terjatuh tidak membuahkan hasil apa-apa.

Karena larut malam upaya tersebut lantas dilanjutkan keesokan harinya dengan melibatkan Tim Basarnas Bima dan komunitas penyelam di wilayah Lakey. “Cuma sampai sekarang masih nihil, belum ada tanda yang kita temukan,” ujarnya.

Dalam upaya pencarian ini pihaknya bersama tim yang turut aktif membantu sudah menyebar ke beberapa titik. Di tebing walet tempat terakhir korban ada tim BPBD dan komunitas penyelam, sedangkan penyisiran area sekitar wisata Lakey dilakukan Basrnas dan Satpolair.

Percarian korban diakui cukup sulit karena kondisi gelombang yang tidak bershabat. Bahkan mengancam keselamat petugas. “Makanya kita ingatkan untuk tim tetap waspada dan tidak memaksa jika cuaca tidak mendukung,’ pungkasnya. (jun)