Siapkan Wisata Medis, RSUD NTB Suguhi Jamu Sebagai Penyambut Tamu

0

Mataram (Suara NTB) – Pengembangan wisata medis di NTB disebut tidak terbatas pada penyiapan alat dan fasilitas serta pelayanan kesehatan yang lebih baik di rumah sakit. Namun, mencakup konsep yang lebih luas yaitu wellnes tourism (wisata kesehatan).

‘’Jadi di sana kita bicara juga soal hal seperti spa, pijat, akupresur. Atau bersepeda yang masuk bagian sport tourism. Saintis tourism juga, orang datang ke sini untuk kegiatan ilmiah sembari berlibur. Ada MICE-nya, orang bisa belanja, beli oleh-oleh,’’ ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, dr. H. Lalu Hamzi Fikri MM, MARS saat dikonfirmasi, Jumat, 13 Desember 2019 di Mataram.

Sebagai rumah sakit umum daerah pertama yang masuk dalam katalog Kementerian Kesehatan untuk penerapan wisata medis, Hamzi menerangkan pihaknya berusaha mengakomodir keseluruhan konsep wisata tersebut. Dicontohkan seperti upaya RSUD NTB untuk menyediakan minuman selamat datang (welcome drink) sebagai penerapan wellnes tourism.

Setiap Jumat RSUD NTB menyiapkan 60-100 porsi jamu kunyit asem hasil produksi sendiri. Ke depan dalam penerapannya, jenis minuman yang ditawarkan diharapkan bisa lebih variatif lagi. ‘’Bisa teh kelor misalnya, (kayu) secang juga bisa jadi daya tarik positif bagi wisatawan. Madu juga kenapa tidak, bisa kita hidangkan sebagai welcome drink (minuman selamat datang),’’ ujar Hamzi.

Untuk pembuatan jamu di RSUD NTB diambil dari berbagai tempat. Dengan memproduksi sendiri jamu untuk diminum, maka kualitas dan kesegaran jamu diusahakan terjaga. ‘’Ini bagian dari wisata medis yang akan diterapkan. Ke depan apa yang kita punya ini, tidak bisa kita (kelola) sendiri,’’ ujar Hamzi.

Kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya pelaku industri pariwisata merupakan salah satu hal penting kedepan. Terutama untuk mempromosikan pelayanan dan fasilitas yang telah disiapkan RSUD NTB saat ini.

Pihaknya mengharapkan persiapan yang dilakukan oleh RSUD NTB untuk melaksanakan wisata medis dapat mendorong rumah sakit lainnya, terutama yang berada di wilayah Kota Mataram, untuk menyiapkan hal yang sama. ‘’Harapan kita rumah sakit lainnya juga bisa mengikuti,’’ ujarnya. (bay)