UMKM di Mataram Masih Gagap Teknologi

0

Mataram (Suara NTB) – Di era revolusi ekonomi 4.0 atau dikenal digitalisasi, masyarakat dituntut menguasai teknologi. Tidak saja industri besar, pelaku usaha mikro kecil menengah dituntut memasarkan produknya dalam jaringan (daring) internet atau online. Tantangannya, UMKM di Mataram masih gagap teknologi.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan UMKM Kota Mataram, Yance Hendra Dirra baru – baru ini mengatakan, pihaknya telah membentuk warung IKM dan UKM mandiri. Ini sebagai wadah masyarakat semacam konseling klinik atau tempat berkonsultasi membangun bisnis berbasis online. Dan, di Kota Mataram telah terbangun e – commerce.

Namun diakui, pelaku UMKM di Kota Mataram kebanyakan berasal dari pendidikan rendah. Sehingga, ini menjadi tantangan. Pengembangan industri kecil menengah di Mataram tidak berjalan sendiri. Pelaku dunia usaha secara kolektif membangun dengan sistem kekeluargaan. Dan, rata – rata mereka memiliki telepon pintar yang dapat memudahkan mereka mengenalkan produknya.

Yance menyadari tantangan di era revolusi ekonomi 4.0 dunia usaha juga ditantang menguasai teknologi. Pihaknya terus memberikan pelatihan – pelatihan serta bekerjasama dengan penyedia jasa penjualan online. Serta, ada pendampingan dari aero food untuk pengembangan SDM. “Di aerofood juga ada penjual online dan offline,” tandasnya.

Secara keseluruhan jumlah UMKM di Kota Mataram sekitar 34 ribu lebih. Dan, ditambah IKM 4 ribu lebih. Dari 39 ribuan pelaku usaha hanya 30 persen. Tetapi penjualan melalui online atau medsos telah banyak.

Yance menambahkan, pengembangan pola industrialisasi berbasis teknologi memudahkan masyarakat. Artinya, dapat menekan biaya promosi. Dan, masyarakat tidak perlu memiliki tempat yang terlalu mahal. Serta, pangsa pasarnya menengah ke atas. Beda halnya dengan offline, pelaku UMKM berhadapan dengan pemodal besar. (cem)