Mataram (Suara NTB) – Pengumuman hasil seleksi CPNS 2018 untuk Pemprov NTB dan 10 Pemda kabupaten/kota hingga saat ini belum ada kepastian. Pemprov menegaskan, validasi data peserta atau pelamar yang dinyatakan lolos menjadi CPNS sudah tuntas dilakukan di tingkat pusat.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si menyebutkan, saat ini baru 50 instansi yang sudah mengumumkan hasil seleksi CPNS 2018. Dari 50 instansi tersebut belum ada satupun dari NTB.
‘’Kita belum ada. Baru 50 instansi yang diumumkan Panselnas. Mungkin ada tahapan-tahapan. Di sana juga ada validasi data dan sebagainya terutama sertifikat pendidikan,’’ kata Fathurahman dikonfirmasi Suara NTB di kantornya, Jumat, 28 Desember 2018.
Meskipun pengumuman hasil seleksi CPNS untuk NTB belum keluar. Namun ia memastikan validasi data sudah selesai di Panselnas. Bahkan para operator yang semula dipanggil ke Jakarta sudah kembali ke daerah masing-masing.
Ia mengatakan, pengumuman hasil seleksi CPNS tiap Pemda akan dilakukan secara bertahap oleh Panselnas. Bisa jadi pengumuman akan dilakukan secara bertahap per wilayah. ‘’Kita menunggu saja. Kapanpun dia jadi, ndak masalah. Yang penting mereka dapat NIP (Nomor Induk Pegawai),’’ tandasnya.
Dalam rakor tingkat nasional belum lama ini kata Fathurrahman, tahun depan juga ada rencana pembukaan rekrutmen CPNS. Karena kekurangan PNS secara nasional masih jutaan orang.
‘’Rencananya (pembukaan CPNS 2019). Intinya memang dilihat. Karena kebutuhan secara nasional yang dilihat sekian juta disesuaikan kondisi kementerian/lembaga dan daerah,’’ ungkapnya.
Berkaitan dengan hasil seleksi CPNS 2018, sebanyak 381 pelamar dipastikan lolos menjadi PNS Pemprov NTB. Sementara, puluhan formasi yang lowong alias tak terisi.
Berdasarkan hasil seleksi kompetensi bidang (SKB) beberapa waktu lalu, dari 433 formasi yang diperoleh Pemprov tahun ini sebanyak 381 formasi yang terisi. Sisanya, 52 formasi dipastikan lowong.
Jumlah peserta yang berhak untuk mengikuti SKB pada waktu itu sebanyak 823 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 orang yang tak hadir tes SKB. Dari hasil simulasi yang dilakukan BKD NTB sesuai Permenpan 61/2018, dengan metode integrasi nilai SKD dan SKB terjaring 381 formasi terisi dari 433 formasi. Sehingga ada 52 formasi dipastikan tidak terisi karena tidak ada pelamar.
Formasi yang tak terisi tersebut, terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga pendidik atau guru. Untuk tenaga kesehatan sebanyak 43 formasi. Dengan rincian 37 dokter spesialis ahli pertama, 1 orang dokter gigi, sanitarian ahli pertama 1 orang, sanitarian terampil 1 orang, teknis elektromedis ahli pertama 1 orang, teknisi transfusi darah 2 orang.
Kemudian untuk formasi tenaga guru sebanyak 9 orang. Dengan rincian guru Agama Katholik ahli pertama dan guru nautika kapal penangkap ikan ahli pertama 8 orang.
Meskipun sebanyak 381 pelamar sudah dipastikan berhasil lolos menjadi PNS Pemprov NTB, namun masih menunggu pengumuman dari Panselnas. Setelah diumumkan, maka akan dilakukan pemberkasan bagi mereka yang lolos jadi PNS Pemprov tahun 2018.
Untuk pengisian formasi yang lowong Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota sudah meminta kebijakan pemerintah pusat. Namun penekanan dari pemerintah pusat, formasi yang lowong akan diisi P3K yang akan dibuka rekrutmennya dalam waktu dekat.
Rekrutmen P3K masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Diharapkan, seluruh Pegawai Tidak Tetap (PTT) terutama tenaga kesehatan diharapkan bisa dimasukkan menjadi P3K. Begitu juga tenaga honorer lainnya seperti guru honorer SMA/SMK/SLB.
Menurut Fathurahman P3K dan PNS sebenarnya sama. Yang membedakannya hanya jaminan pensiun. Ia menyebut jumlah tenaga honorer yang ada di Pemprov NTB sekitar 9.000 orang. Sebanyak itulah formasi P3K yang akan diajukan ke Kementerian PANRB. (nas)