Sejumlah Titik di Mataram Tergenang Air

0

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah titik di Kota Mataram tergenang air akibat curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan sungai meluap. Banjir setinggi lutut orang dewasa terjadi di Lingkungan Kekalik Kelurahan Kekalik dan Karang Buaya Kelurahan Pagutan Timur.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Dedi Supriyadi, SH., melalui Kabid Data dan Logistik, Drs. I Made Gde Yasa mengklarifikasi bahwa yang terjadi, Rabu, 29 November 2017 malam adalah genangan di lingkungan Kekalik.

Satu hingga dua jam setelah itu, air kembali surut. Tidak ada warga dievakuasi karena masyarakat segera mengantisipasi menggunakan tanggul darurat.

Penyebab genangan itu dari luapan Sungai Ancar. Tanggul pembatas tidak mampu menahan debit air, di samping sedimentasi dan rendahnya jembatan di Kekalik Kijang. “Cuma 30 cm. Sekitar jam 03.00 – 04.00 pagi air sudah surut,” kata Yasa dikonfirmasi, Jumat, 1 Desember 2017.

Penyebab lain luapan air banyaknya keramba milik masyarakat di aliran sungai. Selain itu, bangunan di bibir sungai mengakibatkan luapan. Berbeda hal di Karang Buaya Kelurahan Pagutan Timur, genangan itu dikarenakan timbunan sampah di saluran sehingga meluber ke pemukiman warga dan sekolah.

Sebanyak 60 petugas BPBD diterjunkan membantu memperlancar aliran tersebut. Di samping menggunakan pompa mesin untuk menyedot genangan di salah satu sekolah dasar. “Kalau di bagian hulu hujan, pasti banjir. BWS dan PUPR harus segera turun tangan,” kata Yasa.

Camat Sekarbela Cahya Samudra menambahkan, banjir di Kekalik karena tingginya intensitas hujan di bagian hulu. Sekitar pukul 23.30 Wita, Sungai Ancar meluap dan menggenangi rumah warga. Ketinggian air mencapai 20 centimeter sehingga tidak ada warga yang dievakuasi. “Ndak sampai masuk rumah warga. Warga sigap pasang tanggul darurat,” tambahnya.

Dikatakan, banjir disebabkan oleh rendahnya jembatan di Lingkungan Kekalik Kijang. Aliran air di Sunga Ancar terhalang dan terhempas ke pemukiman warga. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram, berjanji segera meninggikan jembatan tersebut.

“PU sudah siap meninggikan satu meter. Kemarin (dua hari lalu,red) sudah diukur,” ujarnya.

Kepala Dinas PUPR Kota Mataram, Ir. H. Mahmuddin Tura mengungkapkan, jembatan di Lingkungan Kekalik Kijang akan dibongkar. Rendahnya jembatan itu menyebabkan air meluber dan menggenangi rumah warga.

Menurutnya, langkah antisipasi segera dilakukan dengan menormalisasi sungai tersebut. Sebab, sedimentasi di sungai Ancar tinggi karena masyarakat membuang sampah dan sisa abu pembakaran tahu – tempe mereka. “Keramba juga banyak. Itu juga yang buang air meluber karena sampah nyangkut,” paparnya. (cem)