Pemkot Batal Datangkan 20 Artis

0

Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram membatalkan rencana mendatangkan 20 artis nasional untuk menghibur masyarakat Kota Mataram dalam rangka peringatan HUT Kota Mataram ke-24. Sedianya artis – artis tersebut akan menghibur masyarakat dalam gelaran pesta rakyat yang akan digelar Sabtu (2/9) mendatang.

Kabag Humas dan Protokoler Setda Kota Mataram, Drs. Lalu Mashun yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, kemarin, membenarkan hal itu.

“Ya itu (mendatangkan artis, red) batal karena keterbatasan anggaran,” akunya. Namun demikian, hal itu dipastikan tidak akan mengurangi kemeriahan perayaan HUT Kota Mataram. Sebagai gantinya, Pemkot Mataram akan memaksimalkan band – band lokal. Seperti Amtenar dan Walikota Band.

Mashun menyebutkan, Pemkot Mataram menyiapkan anggaran sekitar Rp 300 juta untuk perayaan HUT Kota Mataram yang akan dipusatkan di Lapangan Sangkareang dan Halaman Kantor Walikota.

Seperti tradisi pada tahun – tahun sebelumnya, perayaan HUT Kota Mataram ada melibatkan masyarakat luas. Dalam kegiatan pesta rakyat Sabtu (2/9), panitia perayaan HUT Kota Mataram, akan membagikan kupon makan gratis bagi masyarakat Kota Mataram. Kupon ini, lanjut mantan Kabag Persidangan DPRD Kota Mataram akan disalurkan melalui kecamatan masing masing. Tidak kurang dari 5.000 kupon akan dibagikan kepada masyarakat.

“4.000 kupon akan dibagi kepada masyarakat melalui kelurahan dan 1.000 kupon diserahkan kepada pasukan kuning, hijau dan biru,” jelasnya.

Kupon itu nantinya dapat ditukar dengan satu porsi makanan pada gelaran pesta rakyat. Mashun menyebutkan panitia akan menyiapkan satu jenis menu makanan untuk masyarakat, yakni hidangan bakso. “Karena kalau banyak macamnya, seperti yang sudah – sudah, banyak yang mubazir,” ujarnya. Oleh karena itu, panitia sudah bersepakat menyediakan menu bakso. Khususnya untuk hidangan pesta rakyat, lanjut Mashun, itu menjadi tanggung jawab SKPD.

“Karena masing – masing OPD diberikan tugas menyiapkan konsumsi berupa bakso,” katanya. Sesuai namanya, pesta rakyat ini akan melibatkan pedagang kecil untuk menyiapkan hidangan bakso. “Jadi kita tidak menggunakan pengusaha katering. Yang kita libatkan ini adalah pedagang – pedagang bakso yang menggunakan rombong,” terangnya. (fit)