Dispar Imbau Kepala Daerah Getol Tata Destinasi Wisata

0

Mataram (suarantb.com) – Menilik masih adanya ketimpangan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. Lalu Mohammad Faozal mengimbau bupati dan walikota untuk semakin gencar lakukan pembangunan dan penataan destinasi wisata. Demikian disampaikannya Minggu, 30 Juli 2017.

“Ketimpangan itu masih ada di sini.Tugas bupati dan walikota di pariwisata adalah menata dan membangun destinasi,” ujarnya.

Faozal menjabarkan dari total kunjungan 1,7 juta wisatawan hingga pertengahan 2017, jumlah kunjungan ke Pulau Sumbawa hanya sekitar 10-15 persen. Kembali konektivitas menjadi masalah utama, bandara yang ada belum siap menampung pesawat berukuran besar. Selain itu penyeberangan lewat laut pun membutuhkan waktu lama.

“Kemarin saya nyeberang ke Sumbawa lima jam di tengah laut. Jadi mari kita ciptakan kemudahan. Karena pariwisata itu efisiensi kan, semakin lama dia berada di suatu tempat dan tidak bisa melakukan aktivitas berarti ia mengeluarkan uang sia-sia dong,” jelasnya.

Intinya, Faozal menyatakan pariwisata sangat berkorelasi dengan kebutuhan dan kemudahan. Ketika wisatawan lebih memilih berlibur di wilayah Lombok Barat ketimbang Lombok Timur dan Lombok Tengah pasti ada alasan mendasar. Seperti kebutuhan fasilitas berwisata ditemukannya di Lobar, sehingga mereka lebih memilih ke sana.

“Yang dia cari pasti kebutuhan dia, sementara ini misalnya kebutuhan berwisata itu adanya di Lobar. Kenapa dia tidak ke Lotim? Karena fasilitas di Lotim belum terpenuhi menurut mereka. Wisata ini kan kenyamanan, maka dimana dia mendapatkan kenyamanan di situlah titik wisata itu terpusat,” lontarnya.

Selain menata destinasi, pemerintah kabupaten/kota pun harus menarik investor untuk masuk ke daerah. Bagaimana agar kemudahan berinvestasi diciptakan oleh kepala daerah. Terlepas dari adanya investor yang berinisiatif untuk invetasi karena melihat peluang dan potensi wisata di daerah. (ros)