Anggota Polhut di Dompu Dibacok Saat Bertugas

0

Dompu (Suara NTB) – Anggota Polisi Kehutanan (Polhut) KPHL Toffo Pajo unit 16, Syahlan diduga menjadi korban pembacokan. Ia dibacok setelah mencegat mobil bak terbuka pengangkut kayu yang diduga hasil perambahan hutan, di perempatan Desa Ranggo, Selasa, 21 Februari 2017. Pembancokan diduga dilakukan sopir pengendara mobil bak terbuka yang belum diketahui identitasnya.

Salah seorang anggota Polhut, Zakaria mengungkapkan berdasarkan kesaksian korban, pembacokan itu dialaminya ketika mepertanyakan dokumen dan sumber kayu tersebut. Sang sopir mengaku kayu ini akan dimanfaatkan untuk keperluan kayu bakar. Namun setelah diperiksa nyatanya kayu tersebut berbentuk batangan sebesar paha orang dewasa.

“Tak terima alasan sopir anggota kami bermaksud menahan kayu tersebut. Tiba-tiba sopir ini mengeluarkan parang dan membancok korban,” jelasnya kepada Suara NTB di kantor KPHL Toffo Pajo, Rabu, 22 Februari 2017.

Mendapat informasi adanya aksi pembacokan anggota Polhut pihaknya bersama beberapa anggota lain langsung menuju TKP. Korban saat itu sudah dalam kondisi berlumur darah lantaran luka robek di bagian tangan dan punggung. Saat itu juga korban langsung dilarikan ke Puskesmas Desa Ranggo.

Sementara itu Kepala Resor KPHL, Putra Taufan, SH, MH, menyayangkan aksi yang dilakukan masyarakat tersebut. Sebab tidak hanya masuk unsur pidana terlebih upaya pengalangan anggota Polhut yang bertugas itu merupakan pelanggaran.

“Terhadap pihak keamanan jangan sampai kasus ini dilepas, karena sekali dilepas akan berulang kali persoalan tersebut terjadi,” ujarnya.

Mengingat aksi pembacokan terhadap anggota kehutanan yang bertugas sebelumnya juga menimpa anggota KPHL lain, Putra Taufan meminta pemerintah provinsi segera mengambil sikap. Salah satunya melengkapi sarana prasarana pengamanan saat operasi di lapangan seperti halnya persenjataan dan kebutuhan operasi lainya. Sebab kondisi yang terjadi saat ini anggota Polhut hanya dibekali tangan hampa, sementara para pelaku perambahan hutan sudah dilengakapi alat-alat kejahatannya.

“Kami berharap pemerintah provinsi segera mendistribusikan sarana prasaran itu untuk membantu kinerja kami,” harapnya.

Kapolsek Pajo yang berusaha di konfirmasi persoalan ini via telepon maupun pesan singkat belum memberi tanggapan apa-apa. Terpisah Kasat Reskrim Polres membenarkan adanya aksi pembacokan anggota Polhut tersebut, rencananya kasus ini akan ditindaklanjuti pihaknya. “Kita tunggu koordinasi dari Kapolsek Pajo saja untuk saat ini,” tandasnya. (jun)