Puluhan Hektar Padi Dipastikan Gagal Panen

0

Praya (Suara NTB) – Tidak kurang dari 52 hektar tanaman padi milik petani di Desa Bangket Parak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) hampir pasti gagal panen, karena terkena dampak dari terjangan banjir yang melanda wilayah ini beberapa waktu lalu.

 “Setelah dilakukan pendataan, total ada 52 hektar tanaman padi petani yang terkena dampak banjir. Dan, bisa dipastikan tidak bisa diselamatkan,” ungkap Camat Pujut, L. Sungkur, saat ditemui wartawan di pendopo Bupati Loteng, Selasa, 7 Februari 2017.

Ia menjelaskan, tanaman padi milik petani terendam air selama tiga hari berturut-turut, sehingga agaknya sulit bisa diselamatkan. Meski demikian, peluang untuk menyelamatkan tanaman padi tetap ada, namun hasilnya tidak maksimal.

Selain tanaman padi juga ada tambak ikan milik warga yang juga ikut terendam banjir dengan luasnya mencapai 72 hektar lebih. Para pemilik tambak saat ini masih melakukan pendataan terhadap kondisi tambak untuk memastikan seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari banjir yang melanda wilayah tersebut.

Disinggung kondisi banjir, sejauh ini sudah surut ujar Sungkul. Hanya saja di beberapa lokasi masih ada genangan air. Tapi itu dikarenakan air tidak bisa mengalir, karena saluran drainase yang rusak atau tidak ada. “Bantuan kepada para korban banjir juga sangat maksimal. Sehingga para korban cukup terbantu. Walaupun kalau dilihat dari sisi kerugian, bantuan yang diterima belumlah sebanding,” tandasnya.

Kini pemerintah daerah tengah mengupayakan mencarikan solusi penanganan pascabanjir dengan harapan kejadian serupa bisa diantisipasi di masa mendatang. “Bagaimana penanganan pascabanjir, itulah yang saat ini tengah dipikirkan solusinya. Baik untuk jangka pendek,menengah maupun jangka panjang,” pungkas mantan Kabid Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Loteng ini. (kir)