Mataram (suarantb.com) – Intensitas hujan yang cukup tinggi sejak Selasa, 31 Januari 2017 hingga Rabu, 1 Februari 2017 mengakibatkan ribuan kepala keluarga (KK) terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Ribuan KK tersebut berasal dari enam kelurahan dan dua desa di Kecamatan Taliwang serta satu desa di Kecamatan Brang Rea.
Kepala Pelaksana BPBD NTB, Muhammad Rum menyebutkan total warga yang terdampak banjir di KSB sebanyak 9.958 KK.
“Banjir yang terjadi di dua kecamatan di KSB itu airnya mencapai ketinggian 35-100 sentimeter. Hingga Rabu pagi ini, hujan masih turun namun dengan intensitas rendah,” jelasnya, Rabu, 1 Februari 2017.
Ia menyebutkan jumlah warga yang terdampak banjir di Kecamatan Taliwang yaitu 1.328 KK atau 4.838 jiwa (Kelurahan Bugis), 798 KK atau 4.838 jiwa (Kelurahan Arab Kenangan), 1.854 KK atau 6.416 jiwa (Kelurahan Kuang), 1.882 KK atau 6.554 jiwa (Kelurahan Menala).
Selanjutnya di Kelurahan Sampir warga terdampak sebanyak 1.252 KK atau 4.266 jiwa dan 1.216 KK atau 4.477 jiwa di Kelurahan Dalam. Sedangkan di Desa Sermong warga terdampak sebanyak 328 KK atau 1.078 jiwa dan Desa Temekan sebanyak 335 KK atau 1.107 jiwa.
Sementara di Kecamatan Brang Rea khususnya Desa Sapugara, warga yang terdampak berjumlah 965 KK atau 3.344 jiwa.
“Bahkan jalan di Desa Sapugara ini masih belum dapat dilalui karena ketinggian air mencapai 100 sentimeter. Pantauan tim dari BPBD, TNI, Polri dan masyarakat menyebutkan tidak ada korban jiwa. Warga pun tidak ada yang mengungsi,” katanya.
Selain KSB, Kabupaten Sumbawa Besar pun tak luput dari terjangan banjir. Tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sumbawa, Kecamatan Unter Iwes dan Kecamatan Labuhan Badas terendam air dengan ketinggian air berkisar antara 50 -100 sentimeter. Dengan warga terdampak sebanyak 929 KK atau 3.276 jiwa.
Tidak hanya merendam dan merusak rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan akibat banjir ini. Diantaranya jembatan penghubung sepanjang 15 meter antar desa di Dusun Kayangan rusak. (ros)