20 Kelurahan di Mataram Zona Merah Covid-19

0
Infografis.

Mataram (Suara NTB) – Target Pemkot Mataram menuju zona hijau penyebaran virus corona di akhir tahun 2020 lalu sirna. Kasus baru Covid-19 setiap hari mengalami peningkatan signifikan. Bahkan 20 kelurahan masuk kategori zona merah. Kelalaian masyarakat menerapkan protokol kesehatan diduga jadi pemicu.

Data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram tanggal 26 Januari, jumlah pasien positif 1.727 orang. Dengan rincian 267 masih dalam perawatan. 1.357 orang dinyatakan sembuh dan 103 orang meninggal dunia.

Dari sebaran kasus sendiri 9 kelurahan zona hijau, 10 kelurahan zona kuning, 11 kelurahan zona orange dan 20 kelurahan zona merah. Kawasan zona merah yakni Rembiga, Pejeruk, Banjar, Ampenan Selatan, Taman Sari, Dasan Agung, Kekalik Jaya, Tanjung Karang Permai, Jempong Baru, Pagutan Barat, Pagutan, Turida, Cakra Utara, Monjok, Monjok Timur, Pejanggik, Monjok Barat, Mataram Barat dan Cilinaya.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, Drs. I Nyoman Suwandiasa membenarkan bahwa jumlah kasus baru positif Covid-19 terus mengalami peningkatan signifikan. Peningkatan kasus telah direspon oleh tim gugus tugas untuk segera mengambil langkah antisipatif dalam rangka mencegah penularan. Diantaranya pengetatan jam malam serta evaluasi pembelajaran tatap muka. “Iya, memang jumlah kasus terus bertambah. Hari ini (kemarin,red) tim gugus tugas akan mengevaluasi untuk mengambil langkah antisipatif,” jelas Nyoman ditemui Rabu, 27 Januari 2021.

Beberapa program yang telah diskenariokan sebelumnya, seperti penanganan covid-19 berbasis lingkungan akan diefektifkan kembali. Program berbasis lokalitas dinilai sangat efektif mencegah penularan terutama di tingkat akar rumput. Terbukti klaster lingkungan mampu ditekan.

Nyoman menduga kelalaian masyarakat menerapkan protokol kesehatan menjadi faktor dominan terjadinya peningkatan kasus. Rupanya rasa jenuh dengan kondisi pandemi hampir setahun, sehingga warga masyarakat menormalkan atau menstabilkan diri dengan melaksanakan kegiatan. Hal ini menjadi tantangan tim gugus tugas untuk mendisiplin kembali. “Memang ini tidak mudah dengan durasi pandemi yang cukup panjang,” tambahnya.

Penegakan terhadap pelanggaran akan menjadi alternatif untuk mendisiplinkan masyarakat. Langkah ini kata Nyoman, diintensifkan kembali agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Disatu sisi Nyoman membantah bahwa Mataram masuk zona merah penyebaran virus corona. Parameter dilihat dari tingkat kematian, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, ruang perawatan dan jumlah pasien yang sembuh. Sementara itu, Kota Mataram kategori zona orange, karena tingkat kesembuhan tinggi. “Tiga parameter itu yang jadi patokan,” demikian kata dia. (cem)