Sembalun dan Sembalia Porak- Poranda

0

Selong (Suara NTB) – Gempa berkekuatan 6,4 skala richter (SR), Minggu, 29 Juli 2018 memporakporandakan dua kecamatan di wilayah Lombok Timur (Lotim) bagian bagian utara, Sembalun dan Sambelia. Gempa terdeteksi di kedalaman 10 km, berlokasi di  8,26 LS -116.55 BT, 28 Km Barat Laut Lotim ini juga berdampak besar di Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Informasi yang dihimpun Suara NTB, guncangan gempa dirasakan warga hingga puluhan kali. Akibat gempa untuk sementara di Lombok Timur dilaporkan 11 orang yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan rumah. Sembilan orang di Kecamatan Sambelia dan dua orang di Kecamatan Sembalun. Ratusan orang diantaranya menderita luka-luka dan ratusan rumah hancur rata dengan tanah.

Camat Sambelia, Zaitul Akmal yang ditemui Suara NTB di lokasi kejadian mengatakan, wilayahnya terbilang paling parah terkena dampak gempa ini. Disebutkan, lima desa yang terdampak paling parah yakni Desa Sugian, Dara Kunci, Obel-obel, Belanting dan Madayin.

Penuturan Camat, untuk jumlah rumah belum bisa dihitung. Saat ini petugas mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim dan NTB dibantu oleh Basarnas, PMI, TNI dan Polri masih fokus menyelamatkan manusianya dulu. Pasalnya, Sambelia ini merupakan daerah dengan topografi berbukit dan bergunung. Sejumlah tempat tidak bisa dijangkau oleh kendaraan roda empat.

Adapun yang luka berat juga cukup banyak. Petugas medis dengan peralatan seadanya terlihat membantu korban di tenda-tenda darurat. Seperti terlihat di Desa Madayin yang terbilang paling parah terdampak, para korban diungsikan di sebuah lapangan di samping kantor desa. Semua korban untuk sementara langsung ditangani tim medis. Bagi yang luka berat dirujuk langsung ke rumah sakit.

Kapolres Lombok Timur AKPB Eka Fathurrahman dan Dandim 1615 Lotim, Letkol Inf. Agus Setiandar terlihat juga mengerahkan pasukannya untuk membantu korban. Kapolres Lotim, menyebut untuk di Sembalun  dua korban meninggal dunia itu yakni Isma  (30) seorang pendaki Gunung Rinjani asal Malaysia.

Pendaki asal Malaysia ini kata Kapolres, ditemukan meninggal tertimpa reruntuhan rumah tempatnya menginap. Korban lainnya di Sembalun ini bernama Inaq Marah  (80) warga Dusun Kokok Putek, Desa Sajang.

Penegasan Kapolres, pihaknya sudah mendata dan mengecek langsung lokasi-lokasi jatuhnya korban. Termasuk turut mendata kerugian materil maupun non materil akibat gemba. Terutama sekali korban jiwa. ‘’Kita turut juga menjaga agar warga tidak terlalu panik,’’ katanya.

Sekretaris BPBD Lotim, Mirayang menambahkan, saat ini pihaknya masih fokus pada upaya penyelamatan. Seraya melakukan identifikasi kerugian akibat terjadinya gempa. Warga-warga yang terkena reruntuhan langsung dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas terdekat.

Posko sementara ditempatkan di beberapa tempat. yakni di kantor Camat Sembalun untuk Sembalun dan Lapangan Madayin dan Kantor Desa Belanting. Warga diminta tidak mendatangi rumahnya dulu sampai benar-benar aman dan tidak terjadi gempa susulan.

Dapur umum dan tenda pun sudah dipersiapkan. Begitupun urusan logistik sudah mulai dikerahkan ke lokasi pengungsian sementara. Harapannya warga tidak panik. Kepanikan warga ini muncul karena ada informasi akan terjadi tsunami. (rus)